Share

Bab 47: Menjadi Perawat atau Juru Masak?

“Kantor polisi?” Wajah cerah Seruni mendadak berubah semuram pagi tanpa cahaya matahari. Untuk apa lagi ke kantor polisi? Ia sudah memberikan semua informasi yang diketahui, tidak ada yang tertinggal.

“Kasus kamu itu belum selesai.” Bram menempelkan bibir di gelas dan meneguk jus jeruk perlahan, membiarkan rasa manis dan sedikit asam tertinggal di mulut seraya menatap paras Seruni.

Gadis itu tampak manis hari ini dengan balutan tunik dan celana panjang. Dengan rambut diikat ke belakang dan poni tipis menutup dahi, Seruni benar-bernar terlihat seperti kelopak mawar baru saja merekah dihiasi embun. Segar dan menggoda untuk dipetik atau sekadar disentuh.

“Saya sudah menjawab semua pertanyaan polisi, Pak. Apa masih ada yang kurang?”

“Well, aku tidak tahu keterangan apa lagi yang dibutuhkan.” Bram membuka piring lalu mengedarkan pandangan ke makanan yang tersaji di meja. “Kanaya hanya menelepon kalau kamu pagi ini ditunggu Dewi di sana.”

“Saya ambilkan nasinya, Pak.” Sigap Seruni mengambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status