Share

Bab 57: Kebencian Nina

Nina mengurungkan niat ke ruang kerjanya. Kasus Seruni sangat mengganggu pikiran sehingga ia memutuskan segera menemui Kai. Kepala dapur itu harus tahu.

Melangkah tergesa mengakibatkan perempuan itu nyaris bertabrakan dengan salah satu pelayan yang akan keluar dari dapur untuk mengantar pesanan pelanggan.

Hampir saja pelayan itu mengomel, tetapi mulutnya kembali menutup ketika melihat lawan bicaranya. Ia memaksakan senyum sebelum buru-buru pergi. Bukan karena desakan pelanggan, melainkan karena tidak ingin mendapat makian paling pedas dari semua pegawai La Luna.

‘Kalau jalan itu pakai mata, bukan dengkul.” Nina melotot. Ia sedang tidak punya banyak waktu dan tenaga untuk mengomel sehingga membiarkan pelayan itu pergi begitu saja tanpa merasakan semburan api dari mulutnya.

Setelah pelayan itu pergi, Nina melanjutkan langkah. Wajah seriusnya mengendur kala memasuki dapur dan menghidu aneka aroma makanan. Perempuan itu mengedarkan pandangan, mencari Kai.

“Nyari Bos Kai, Mbak?” Salah satu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status