Share

Bab 85

"Ih, gak sopan banget datang-datang langsung berteriak," ucap salah satu adik Yusuf. Entahlah namanya siapa, aku tidak terlalu bisa membedakan yang mana Marwah, dan yang mana Safa.

"Dina, bisakah kalau kamu tidak membahas harta saat ini?" ucap Mama Salma pada adik madunya itu.

"Mbak, kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yusuf sudah satu minggu tenggelam. Dan itu artinya, dia sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Untuk apa kita harus tetap menunggunya?"

Aku menggelengkan kepala mendengar ucapan demi ucapan yang dilontarkan Bunda Medina. Sungguh, perkataannya menyakiti hatiku.

"Bunda, saya istrinya. Jika pun Yusuf memang meninggal, saya yang akan mengurus semua harta peninggalan Yusuf," kataku seraya duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan wanita itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status