Share

Bab 84

"Sudah satu minggu kamu pergi, A." 

Aku menghembuskan napas kasar seraya memandang lurus ke arah restoran.

Pagi ini, tepat satu minggu Yusuf pergi. Jangankan jasadnya, bayangannya pun tidak pernah datang menghampiri. 

Satu rekan Yusuf sudah bisa ditemukan, meski hanya jasad tanpa nyawa. Namun, untuk Yusuf, sama sekali tidak ada kabar. 

Aku pun sudah pasrah dengan nasib suamiku. Mungkin aku sudah ditakdirkan untuk hidup sendiri. 

"Teh, bumbu sudah habis, hanya ada untuk hari ini saja. Apa besok, kita libur?" 

Salah satu karyawan menemuiku.

"Habis? Emm ... biar hari ini saya belanja. Besok, kalian tetap masuk seperti biasa."

Neneng mengangguk. Ia pun kembali ke dalam restoran.

Sudah saatnya aku bangkit. Ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status