Share

Temani Aku Malam Ini

Nana tertegun mendengar ucapan Erick yang lebih mirip sebuah doa. Perlahan didongakkannya kepalanya menatap wajah tampan yang selalu hadir di dalam angannya.

Harus diakuinya sedari awal bertatap muka dengan si kucing garong melalui panggilan video, Nana terpesona dengan senyum manis Erick.

Seperti yang dikatakan Kanjeng Mami, Erick gambaran Nyong Ambon manise. Dengan kulit kecoklatan eksotis, perawakan tinggi tegap dan sederet gigi putih bersih yang selalu dipamerkannya setiap tersenyum manis. Senyuman manisnya menggetarkan hati Nana dan membuatnya selalu merindukannya.

"Untung Abang datang. Kalau nggak mungkin aku sudah tertimpa rak itu." Nana berucap manja seakan mengeluh sekaligus mengadu.

"Iya Abang tadi cari kamu karena kamu nggak balik sama Laura. Perasaan Abang nggak enak. Kata Laura kamu masih di wine cellar, jadi Abang menyusul kesini." Jelas Erick sembari menyentuh pipi Nana dengan lembut.

"Apa yang mau kamu ambil sampai berjinjit dan hampir jatuh?" Lanjutnya bertanya pada N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status