Share

Semangkuk Ramen

"Ini villa utamanya bang. Ada empat kamar, ruang tamu, ruang keluarga dan pantry yang menyatu dengan ruang makan." Nana membuka pintu kaca geser dan menggesernya lebar-lebar.

"Hanya satu lantai ya?" Erick perlahan memasuki bangunan utama.

"Iya, karena memang menonjolkan desain tradisional, jadi tidak bisa dibuat dua lantai. Tapi ada tiga buah paviliun, di kanan, kiri dan yang kamarku tadi." Nana menunjuk dua buah bangunan lainnya.

"Bisa lebih privasi ya." Erick kini membuka pintu kamar utama.

"Aku suka desainnya dan penghawaannya. Tanpa pendingin ruangan, cukup sejuk lho, ikan." Komentarnya saat berkeliling kamar.

"Iya, memang didesain seperti itu. Mau ke paviliun?" Nana duduk di atas tempat tidur memperhatikan Erick yang tengah mengambil beberapa foto sudut-sudut villa dan kamar.

"Boleh, tapi setelah ini ya. Abang mau ambil foto-foto dulu." Erick masih sibuk mengambil foto dari beberapa sudut.

Nana hanya tersenyum dan masih duduk di atas tempat tidur. Sejujurnya dia jarang mengunjung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status