Share

Aku Tidak Mau Kehilangan Lagi

Erick melakukan mobilnya lebih kencang, membelah By Pass Ngurah Rai. Sementara Nana duduk di sebelahnya memangku Omil.

Air mata tidak henti mengalir di pipinya. Nana sangat tidak tega melihat kondisi kucing kecilnya yang lemah tidak berdaya.

"Dia masih bernapas kan?" Erick melirik kucing kecil itu dengan cemas.

"Masih bang, tapi sudah lemah sekali." Nana menjawab terbata-bata di sela Isak tangisnya.

"Omil, baik-baik ya nak." Bisiknya sembari memeluk dan menciumi kucing berbulu putih itu.

Erick terenyuh menyaksikan adegan itu. Dia tahu Nana sangat menyayangi kucing-kucingnya dan mengerti perasaannya saat ini. Khawatir dan takut sekaligus sedih terlihat jelas di raut wajahnya.

Perlahan diusapnya kepala wanita itu dengan sayang untuk menghiburnya. Erick tidak peduli di bangku belakang, Jeje memperhatikannya dengan malu-malu. Gadis remaja itu segera menundukkan kepalanya dan membujuk Alvin yang juga tengah menangis.

"Abang aku takut, ada apa-apa dengan Omil. Dia masih kecil." Nana kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status