Share

Seperti Biasa

Nana menatap bayangan dirinya di cermin. Wajahnya masih sedikit sembab dengan mata yang juga sedikit membengkak.

Perlahan dikompresnya wajah dan matanya dengan es batu yang dibungkus kain flanel yang lembut. Salah satu triknya untuk menyegarkan wajahnya di saat darurat.

"Ibu!" Ketukan di pintu kamarnya dan seruan memanggilnya mengejutkan Nana.

"Masuk!" Balasnya dengan suara parau.

Setelah menangis, suaranya memang terasa serak dan matanya juga bengkak. Rasanya akan sangat tidak mengenakkan jika dia memaksakan diri untuk berbaur dengan para tamu.

"Ibu semua sudah siap. Tamu juga sudah pulang dari diving." Lapor Mbok Made sembari meletakkan secangkir kopi panas dan pisang goreng di atas meja di sebelah meja rias.

"Kalau begitu suruh Mas Agus mulai bakar-bakar. Nanti saya menyusul ke sana." Nana tersenyum tipis menyembunyikan kekacauan hatinya.

"Ibu kenapa? Ingat bapak lagi ya?" Mbok Made tertegun menatapnya.

"Sudah ibu jangan ingat-ingat bapak lagi. Bapak sudah tenang di sana." Perlahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status