Share

Pemgirim bunga

Setelah kejadian kemarin, semalaman Elkan sulit tidur. Biasanya dia akan pergi ke luar menemui para keasihnya, atau paling tidak berkumpul dengan Deon dan Jonan di club malam. Namun rasanya malam tadi behitu beda. Dia tak memiliki selera ke luar rumah, dan memilih untuk tetap menjaga adiknya.

Ngomong-ngomong, Elkan terlihat seperti ABG yang baru patah hati. Dia merasa semua ini tidak adil. Elkan merasa kesal karena mengetahui Kalea masih menyukai Dosennya, dan perasaannya terbalaskan. Seolah hanya dia yang merasa tersakiti. Sebagian hatinya mengatakan kalau di cemburu, dan mulai menyukai gadis itu. Tapi pemikiran seperti itu langsung ditepis.

"Gak mungkin saya suka sama dia secepat ini. Mugkin ini cuma karena saya takut kalah taruhan."

"Kak." Balina menghampiri Elkan dengan ragu. Ia menyimpan secangkir kopi di atas meja. "Belum berangkat kerja?"

"Hari ini gak ke kantor."

"Masalah kemarin aku minta maaf, ya. Kalau Kak El mau aku pulang, besok aku pulang. Tapi tolong jangan perbesar mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status