Share

Chapter 85

Arras menghela nafas berat. “Kita harus atur ulang semua rencana.”

“Maksudnya? Kita akan percepat?” tanya Darren yang merasa tidak sabar untuk melihat kehancuran Martano dan Buston.

Bagi Darren, selagi kedua orang itu masih bebas di luar sana, semua permasalahan belum selesai. Dan mereka berdua harus segera mendapatkan keadilannya.

Arras menganggukkan kepalanya.

“Saat ini perusahaan kamu juga sudah mulai normal. Keuntungan sudah mulai stabil, dan sudah siap masuk ke dalam dunia persaingan. Sampai saat ini tidak ada seorangpun yang tahu siapa pemilik perusahaan itu, semuanya berjalan sesuai rencana,” ujar Arras yang kembali menikmati sarapannya dengan begitu nikmat.

Bahkan di sela-sela obrolan seriusnya, Arras juga menceritakan kalau ubi rebus itu adalah sarapan yang paling disukainya. Karena hal itu mengingatkan perjuangannya dulu bersama ayahnya Darren selama di panti asuhan. Mereka sering kekurangan makanan, sehingga mereka selalu memanfaatkan lahan yang sempit menanam ubi yang bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status