Share

Chapter 18.

Kelopak mata Freya memberat saat terbuka, manakala pendar matahari menyerobot dari sela netranya di tengah hari dari jendela kaca kamar apartemen itu yang kelambunya tersibak angin AC.

Remuk seluruh tubuhnya tak bisa diukur. Bibir Freya yang kering memucat terbuka dengan desisan tak biasa begitu pangkal pahanya terasa ngilu dan perih.

“Arkh!” rintihnya lagi. Freya kesulitan bangun, setelah mendapati kedua tangannya terbelenggu borgol di sisi tiang ranjang seorang diri.

Kamarnya sangat berantakan, tubuh telanjang Freya hanya beralaskan selimut melorot ke bawah dada ketika Freya memaksa duduk.

“Co… Lepaskan aku,” pinta Freya dengan suara lemah di keheningan kamar itu, dipadu bunyi gemerincing besi tertarik-tarik.

Sayangnya, permintaan memelas Freya hanya didengarkan oleh desauan angin membisu.

Zico tak ada di sana dan pergi entah ke mana meninggalkannya begitu saja setelah membuatnya tersiksa.

Lima menit Freya terus memaksakan diri terlepas dari belenggu. Hingga akhirnya Freya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Farida Wati
aku gak percaya kalau Al bisa lakukan itu
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Zico kok makin jahat sih .... Apa Bey tidak nikah ya dgn Raiden ???. Dan Freya juga adiknya bukan anak nya tapi keluarga palsu Apa iya Al yg bakar supermarket itu,tapi ku yakin ada yg jebak Al itu biar pisah dari Bey
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status