Share

Bab 20. Mimpi Buruk

Rosene terbatuk-batuk. Aaron langsung mengelus punggung itu.

"Kau tidak apa-apa?"

Rosene menggeleng, ia memandang pengawal. Aaron pun sama halnya. Ia begitu penasaran dengan laporan anak buahnya itu. Namun, malah terganggu karena Rosene terbatuk.

"Di mana dia sekarang."

"Tuan Ben dan lainnya berhasil meringkusnya, sekarang di bawa ke markas."

"Kita ke sana sekarang."

"Tunggu ....." Rosene menahan lengan Aaron. Pria itu menatap tangan Rosene. Menyadari itu, Rosene langsung melepas jeratan tangannya dari lengan pria itu.

"Kau ingin pergi."

"Seperti yang kau lihat. Aku ada urusan."

"Ya baiklah." Memangnya Rosene harus apa? Mana mungkin dirinya mencegah pria itu. Padahal ia sangat ingin ditemani. Tetapi, karena tidak ingin dianggap manja dan tidak ingin membuat Aaron besar kepala. Rosene mengiyakan saja.

"Aku akan segera kembali."

Rosene mengangguk. Tak masalah kalaupun tidak kembali. Tetapi, ia harus mengangguk saja. Ia tidak boleh membuat Aaron marah. Sebenarnya ia ingin bert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status