Semua Petarung sadar dengan cepat siapa pemilik Aura tersebut. Suasana hening terasa mencekam. Walaupun semua orang yang hadir di dalam ruangan terkejut dan bertanya-tanya mengapa orang tersebut menghadiri rapat tersebut, tidak ada satupun yang berani bertanya – walaupun dengan berbisik – karena mereka tahu sosok itu mungkin saja mendengar.
Rizt adalah Paragon yang paling sering datang mengunjungi area latihan, sehingga tidak mengejutkan melihatnya menghadiri pertemuan. Hanya saja, situasi saat itu sudah menegangkan bahkan tanpa kehadiran sesosok Paragon, apalagi Paragon Rizt yang dikenal terkuat diantara ketiga Paragon.
“Kurasa aku datang di saat yang tepat, bukan begitu, eh, Wakil Jendral Will?”
Will tersadar dari keterkejutannya. Ia buru-buru berdiri lebih tegak dan membungkuk rendah kepada Rizt, yang berhenti tepat di sampingnya. Setelah menjentikkan jari, sebuah kursi besar muncul di sebelah Will. Paragon Rizt menjatuhkan dirinya den
“Membawa benda mencurigakan..?”Nada suara Rue terdengar ngeri.Will melirik seseorang dan sedikit menganggukkan kepalanya. Seorang pemuda dari calon Petarung berjalan mendekati Rue dengan langkah tegap. David mengenalinya sebagai Tamma.Tamma memberi hormat kepada Paragon Rizt dan Will sebelum mendongakkan kepalanya dan memberikan laporan. Setelah mendengar laporan Tamma, Rue berseru keras."Itu bohong!” pekiknya marah. Tangan Rue terulur, menunjuk Tamma. “Aku tidak melakukan apapun! Aku bahkan tidak bertemu dengannya sama sekali! Bagaimana bisa ia berkata melihatku menyembunyikan Bom Caera!?”“Aku tidak bilang kau menyembunyikan Bom Caera,” kata Tamma sinis. “Aku hanya yakin melihatmu menyembunyikan sesuatu saat melihatku!”“Tapi, aku tidak…!”“Ini bukan tempat untuk kalian saling berargumen!” bentak Will, menginterupsi dengan mata berkilat. “
Lock tidak menyangka reaksi yang ia dapatkan akan semeriah tersebut. Bahkan Iophel-pun bersemengat.[Uwow! Lihat ke arah jam 3, Manusia! Orang itu terlihat itu seperti ikan! Kau tahu, kan, yang mulutnya terus membuka menutup itu? Oooh! Yang itu seperti banteng! Di sebelahnya seperti… kenapa ada kakek-kakek disitu?]Dari antara semua orang yang berada di dalam ruangan, reaksi Paragon Rizt adalah yang paling menarik untuk disaksikan. Kakek itu terbelalak dengan mulut terkatup rapat dan wajah merah. Ia setengah bangkit berdiri, seolah menahan diri untuk tidak segera berlari melintasi ruangan dan menendang Lock.Itu reaksi yang wajar menilik dari situasinya.Beberapa saat yang lalu, setelah Lock meninggalkan Tamma yang berbicara sembunyi-sembunyi di dalam toilet, ia pergi ke taman yang berbatasan dengan bangunan Ruang Sentral. Ruang Sentral merupakan ruangan yang paling sering digunakan oleh Jendral Besar Aro ataupun Paragon Rizt sehingga temp
Kolam Cermin tampak tenang dan jernih seperti kaca. Ukurannya sama sekali tidak besar, tetapi Energi yang berada di dalam kolam tersebut tidak tanggung-tanggung. Bahkan saat Lock berada di tepiannya, ia merasakan getaran Energi yang membuatnya tidak nyaman.Sejujurnya, Lock tidak tahu apakah yang akan ia lakukan berguna. Jika Iophel tidak menyarankannya, mungkin Lock tidak akan berpikir untuk melakukannya sedikitpun. Tetapi, saat dipikir-pikir kembali, melempar hewan tak kasat mata ke dalam kolam itu mungkin merupakan hal yang paling tepat untuk dilakukan. Oleh karenanya, Lock tidak ragu lagi saat ia melakukan demikian.Byuuur!Ternyata benar; air Kolam Cermin itu seketika membangunkan hewan yang tidak sadar tadi. Selain itu, sosoknya kemudian terlihat dengan jelas.Meoooonnggg!!!Seekor kucing bewarna hitam yang dikenal sebagai ras kucing bombay, muncul di atas permukaan kolam. Kucing itu sangat cantik dengan mata kiri bewarna bi
Tetapi, ekspresi tegang itu kemudian meluntur saat Lock mulai mengayun-ngayunkan tubuh Lady naik-turun dengan cepat hingga sosoknya mengabur. Awalnya, tidak ada suara yang terdengar. Mereka yang menyaksikan masih belum dapat memahami apa yang tengah terjadi.“Apa yang kau lakukan!? Hei, Bodoh! Hentikan!” Seseorang membentak Lock.Tentu saja Lock tidak berhenti. Matanya menangkap sosok Rizt yang hanya diam tak bergerak dengan tubuh tegang dan wajah tanpa ekspresi. Di sebelahnya, Will sibuk membentak-bentak Lock; meski yang dibentak sama sekali tidak mendengarnya, hingga pria itu terlihat seperti sedang berbicara dengan pengaturan suara bisu.Bruk! Bruk! Bruk!“Apa itu!?”“Demi Ysglasia!”Meooooongg!!!Lady terbangun – tentu saja. Keluar dari mulut kucing itu adalah bermacam-macam benda; mulai dari sikat, sepatu, buku, boneka, sapu, dan segala benda yang tidak masuk akal; terma
“Kau sudah gila, ya, Rizt?”Alares yang biasanya terus mengantuk, kali ini membuka matanya lebar-lebar dan melontarkan komentar tajam pada Rizt yang baru saja masuk ke dalam kantor pribadi mereka di Erimel yang terletak di Distrik Satu.Rizt melempar dirinya ke atas salah satu kursi besar yang berada di dalam ruangan tersebut, tampak sekali tidak senang. “Aku tidak melakukan apapun,” sahutnya datar. “Lady yang melakukannya – dan aku tidak akan heran. Bocah keparat itu mengangkat ekor Lady seperti itu dan mengayun-ngayunkannya seperti krim kocok. Selain itu, ia menenggelamkan Lady di Kolam Cermin dan menghajarnya dengan batu. Apa itu tidak cukup untuk membuat Lady menyerang dan mencakarnya seperti itu?”Alares mendelik. “Dan kau membiarkannya!” sergah Paragon berambut panjang itu.Rizt mengedikkan bahu. Sebelum Alares sempat mengomentari perbuatan kucingnya lebih lanjut, pintu kantor terbuka kembali dan
“Satu alasan lagi mengapa hal ini terkait dengan penyerangan di Earthkine.” Alares mengusap dagunya. “Tetapi, kenapa dia tidak mengambil Bom Caera itu? Mengapa dia menghipnotis Lady? Apakah dia tidak bisa mengambilnya atau..”“Atau sedari awal dia tidak membutuhkan Bom tersebut.”“Benar sekali, dan inilah titik poin pentingnya,” Rizt memajukan tubuh dan berkata dengan nada rendah. “Pada dasarnya, semua ini tidak akan terjadi jika tidak ada orang yang menemukan Lady,”Julian ataupun Alares tidak langsung menanggapi meski keduanya tahu jelas maksud Rizt.“Siapapun mungkin saja melihatnya, Rizt.”“Yang benar saja, Alares? Baiklah, seseorang mungkin akan melihat Lady – suatu hari nanti – sedang tergantung diatas pohon dalam kondisi tidak terlihat,” Rizt mendengus. “Sementara bocah itu bertindak sangat tepat waktu, dan ajaibnya, mengetahui dengan pasti
Lock pergi ke Distrik 8, distrik yang penuh makanan dengan menggunakan Air-bloom – sebuah kereta besar yang diangkut dengan menggunakan balon udara. Lock selalu lebih menyukai menggunakan Air-bloom dibandingkan dengan kereta bawah tanah.Iophel terdengar sangat gembira saat mereka tiba di Distrik 8 karena distrik itu penuh dengan makanan. Kios-kios berjajar di sepanjang jalan, toko-toko terbuka lebar menawarkan makanan, pakaian, bahkan benda-benda aneh yang menarik. Jamur-jamur raksasa dan pohon ceri menghiasi sepanjang kota.Lock tidak akan heran bila peri-peri muncul karena Dunia Baru betul-betul terlihat seperti kota dongeng.[Bayanganmu terlalu muluk-muluk, Manusia,] Iophel mendengus saat Lock tanpa sadar mengemukakan pikirannya dengan Iophel. [Peri itu makhluk barbar dan akan menusuk bokongmu saat kau sedang lengah sedikit saja. Apapun yang mereka katakan soal peri di Earthkine, kau harus melupakannya.]Mendengar itu membuat Lock bertanya-tanya
“Apa kau sedang berterima kasih kepadaku?” Eira nyengir lebar sembari menyambar jus yang disodorkan Lock. “Kau berhasil menyelamatkan gadis itu berkatku.”‘Benar. Jika kemarin aku tidak bertemu dengannya..’“Untuk apa kau berada di dalam markas besar Petarung?” tanya Lock. “Kukira kau memiliki istana khusus?”Eira menenggak habis jus milik Lock dan menaruhnya keras-keras di atas meja seperti preman. “Kau kira aku siapa? Aku bebas kemanapun yang aku mau,” jawabnya angkuh.‘Benar juga.’Sebagai sang Titisan, Eira memiliki hak istimewa untuk pergi kemanapun yang ia mau, dan menolak pergi kemanapun yang ia tidak suka. Tidak seperti para Peserta lainnya yang harus berlatih sebagai calon Petarung dan mengambil misi, Eira tidak perlu melakukan itu sama sekali.Oleh karena itu, ketika Lock tengah menyusuri lorong untuk menuju Ruang Sentral kemarin, ia terkejut meliha