Share

Jalan Ke Luar

Bug! Bug! Bug!

Mulutku memuntahkan cairan merah kental. Aku memegangi perutku yang terasa semakin sakit. Kakiku tidak bisa berdiri lagi. Aku lemah. Apa yang ia katakan adalah sebuah fakta. Ya, aku adalah seorang pecundang. Sekuat apa pun aku berusaha, ternyata hasilnya sama saja. Kenapa kepercayaan yang besar ditaruh pada pundak rapuhku? Kenapa Dewa Naga tidak memilih orang lain saja?

"Dunia ini terlalu serius untuk orang payah sepertimu!" Senyum licik milik Kaisar Harvey melengkapi penderitaanku.

Aku menggerutu di dalam hati, "Dih, wajah saja yang tampan, tetapi hatinya busuk!"

Sekilas, Kaisar Harvey mirip dengan seseorang, yang pernah kutemui di masa Sean. Namun, aku tidak tahu siapa nama orang itu. Apakah Kaisar Harvey merupakan seorang penyihir hitam? Entahlah.

Tangan kekar miliknya mencengkeram erat leherku. Aku kesulitan bernapas. Kenapa dia tak kunjung puas, dengan penyiksaan yang diberikannya? Dasar tidak punya hati nurani! Wajar saja, seluruh kerajaan tempo dulu sangat membe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status