Share

Bab 30

Semakin ia tumbuh dewasa banyak kebahagian dan kesenangan yang mengabur, pudar, bahkan benar-benar hilang. Dan Radit mulai paham mungkin itu memang bagaimana proses pendewasaan berjalan, atau skenerio hidupnya memang mesti begitu--barangkali penulis kurang menyukainya. Namun ia mulai terbiasa--walau tetap tak bisa terima. Tapi kenapa saat ia mulai terbiasa ia langsung dihadapkan pada mimpi terburuk macam ini. Mimpi yang tak bisa ia hadapi.

Hari ini semua terasa baik. Banyak tawa, banyak hal manis yang patut diingat selamanya. Lalu tiba-tiba ia dijejalkan hal terpahit yang tak sanggup ia kecap. Hal yang harus ia terima dengan air mata, gigil tubuh yang seketika dingin nyaris beku, dan perasaan bahwa dunia baru saja menenggelamkannya di lubang yang tak akan pernah bisa ia panjat keluar.

Kenapa?

Apa dunia harus seseimbang itu untuknya? Ia baru saja tertawa lepas sejenak, lalu sekejap kemudian ia harus menangis tak terkendali.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status