Share

akankah kutemukan bukti

Aku bingung, resah, jiwaku gelisah dan seolah tanpa arah, aku galau apa yang harus aku lakukan. Hingga kuturuni tangga dan kutemui Ibu mertua di bawah sana yang seperti biasa santai menikmati tayangan tivi kesukaannya.

"Ma, aku ke rumah, Ibu dan Bapak sehari ya, besok kembali," pintaku pelan.

"Lho, tumben, kenapa?"

"Rindu aja, Ma. Boleh kan? Aku akan minta izin pada Mas Rafiq juga."

"Ya udah." Mama hanya tersenyum tipis dan aku pun berterima kasih padanya.

Sembari kukemasi tas bayi dan Raisa ku telpon Masrafiq namun ia tak mengangkatnya, meski aku berencana pergi ke rumah ibu, hati ini masih gamang memikirkan langkah apa yang harus aku lakukan.

Hingga kiteringat sesuatu, ya kertas pagi tadi, dimana kertas itu? Aku segera menuju bak sampah dekat meja kerja, aku lupa pagi tadi aku meletakkan di mana.

Kuobrak-abrik keranjang sampah kecil itu di lantai kamar dan kubuka kertas yang sudah di remas-remas Mas Rafiq itu satu-persatu. Aku tak menemukannya. Segera kuturuni tangga dan berarti ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status