"Cinta itu sederhana, jika kamu tidak mampu membuatnya tertawa, cukup tidak membuatnya terluka." – unknown.
*****
Sialnya, saat itu Abi memerintahkan pada Kevin agar membawa Delina ke kamarnya di lantai paling atas. Pria itu telah selesai dengan jamuan pertemuan dan berniat iseng pada sang sekretarisnya. Sosok pria tinggi tegap itu sedang memandang kaca jendela dari kamar president suite di dalam hotel yang ada di atas club house.
"Mau apa sih dia panggil aku ke sini?" tanya Delina setengah mabuk seraya memegangi kepalanya.
"Maaf ya, Lin, aku melakukan ini karena perintah Bos Abi. Aku juga nggak tau dia mau kasih kamu tugas apa sekarang, yang penting aku mau kamu berjaga-jaga," ujar Kevin dengan tampang
"Cinta sejati memandang kelemahan, lalu dijadikan kelebihan untuk selalu mencintai." – unknown.******Abi menatap lekat kedua mata Delina. Gadis itu tampak menghindari, tetapi tangan pria itu membawa wajah cantik sang gadis untuk menatapnya kembali."Kau milikku malam ini," lirih Abi.Tak berapa lama kemudian, milik Abi mulai menegak. Pria itu berusaha untuk melampiaskan segala nafsu yang selama ini terpendam pada Delina. Namun, lagi-lagi hal itu tak berhasil sampai akhirnya ia pun menyerah."Bodohnya aku yang berharap kau akan mencintaiku dengan tulus."Abi lantas bangkit
"Pasangan paling bahagia di dunia ini tidak pernah memiliki sifat yang sama. Mereka hanya saling memahami dengan baik tentang perbedaan yang mereka miliki." – unknown.******"Lepas, Lin! Kita harus menemui rekan bisnis lagi!" Abi mulai gugup dengan gerakan brutal sang sekretarisnya."Kau panggil aku apa? Lin?"Delina menatap wajah Abi dengan tatapan menggoda.Abi mulai goyah, wajahnya berubah menunjukkan hasrat pria penuh nafsu. Namun, saat ia meyakinkan diri untuk menuruti Delina, sang junior kembali melemah."Hahahaha… aku bilang apa, dia tak akan sanggup bertahan," ucap
"Sahabat sejati itu akan ada di waktu bahagia dan terpuruk sekalipun, bukan yang hanya ada di waktu bahagia dan kaya raya." — Vie Junaeni.******Chapter 26Tiba-tiba seseorang memanggil nama Delina dan membuat gadis itu menoleh. Gadis berparas ayu dengan tubuh ramping menggoda melangkah gemulai mendekat.Kulit kuning langsat dengan rambut cokelat bergelombang sepunggung itu tampak cantik."Kamu siapa?" tanya Delina.Gadis di hadapannya membuka kaca mata hitam. Ia tersenyum lebar saat menyapa Delina."Kamu nggak kenal sama aku?"
"Cinta pertama hanyalah sedikit kebodohan dan banyak rasa ingin tahu." - George Bernard Shaw.******Chapter 27"Tentu sayang, aku itu cinta pertamanya, iya kan Abi kelinci putihku?" Lisa menoleh ke arah Abi dengan tatapan manja.Delina dan Kevin langsung menoleh dan bertatapan satu sama lain."Cinta pertama?" tanya Delina."Bisa kau hentikan ocehanmu!" Abi bangkit berdiri lalu pergi begitu saja meninggalkan semuanya."Bos, mau ke mana?" tanya Delina."Bukan urusanmu!"
"Hanya karena orang lain berbuat tidak baik kepada kita, bukan berarti kita harus membalasnya dengan cara yang sama." – unknown.******Chapter 28Abi yang hendak pergi dari depan toko buku itu langsung berbalik badan. Ia terkejut saat mendapati sosok Delina sudah berdiri di belakangnya. Gadis itu kehilangan keseimbangan saat mencoba mundur. Namun, Abi langsung meraih pinggang gadis itu. Keduanya lantas saling bertatapan cukup lama."Idih… kau sengaja ya supaya bisa dekat denganku dan memelukku?" bentak Abi."Najis! Lebih baik aku memeluk anjing ketimbang memelukmu. Ayo, kembali ke hotel!" ajak Delina.
"Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi dengan telapak tangan kita dapat mengubah hidup kita jauh lebih baik lagi." — unknown.*******Chapter 29Sepulangnya Delina dan Abi dari kunjungan kerja mereka, Nyonya Mia meminta gadis itu untuk datang bersama ibunya."Apa yang Mami lakukan?" tanya Abi melihat jamuan makanan lezat di atas meja makan mewah itu. Pria itu juga heran saat melihat Delina dan ibunya."Duduklah!"Abi duduk dengan menunjukkan wajah masamnya."Begini, Mami dan Ibunya Delina sudah membicarakan hal i
"Pernikahan laksana pelaut di atas samudra penuh dengan gelombang." – unknown.******Chapter 30Delina membuka tirai dengan mengenakan gaun pengantin berlengan sampai siku dengan kerah berbentuk huruf V. Gaun itu berwarna putih penuh dengan payet dan hiasan bunga yang cantik sekali."Bagaimana, aku cantik tidak, Miss?" tanya Delina penuh rona malu di wajahnya kala itu."Cantik sekali. Kamu cocok mengenakan gaun itu," ucap Miss Betty."Hmmm … kalau begitu cari gaun yang membuatku tampak jelek. Aku tak mau terlihat cantik di depan pria gila itu," ucap Delina.
"Dalam cinta, menyerah tak selalu berarti kamu lemah. Kadang itu hanya berarti kamu cukup kuat tuk melepaskannya." – unknown.******Chapter 31tiba-tiba seorang wanita berpakaian tank top warna merah muda yang menunjukkan belahan dada rendah dan juga rok mini warna hitam di atas lutut itu memeluk Abi dari belakang. Rambut coklat wanita itu dikuncir satu dengan pria warna hitam."Sayang, aku kangen banget sama kamu," ucap wanita itu dengan manja."Angelina!" Abi lantas bangkit dan memeluk gadis seksi itu di hadapan Delina.Pria itu bahkan meminta Angelina untuk duduk di sampingnya. Posi