Di sekitar ruangan khusus yang tidak begitu luas itu sudah ramai disesaki oleh sejumlah orang, mulai dari pengunjung sampai petugas pameran. Semua orang sangat kaget saat tahu orang yang mati terbunuh itu memang benar Rei Kazui!Musashi menerobos kerumunan dan langsung merangsek masuk hingga pas di hadapan ayahnya yang sedang tertempel di dinding. Sebilah pedang katana menancap di dada kiri Rei, menembus tubuhnya sampai memaku dinding sehingga membuat tubuhnya tersangkut di sana. Kepala Rei sedikit tertunduk, sementara kedua tangannya memegang sebuah pedang. Di tubuh Rei banyak bercak darah dan lebih dari lima sabetan pedang. Jika dilihat dari kondisi Rei sekarang yang sangat sekarat, sepertinya dia habis melawan seseorang yang sangat tangguh.Tadi sebelum kejadian, baju zirah yang dipajang di dalam ruangan tertata rapi, tapi sekarang keadaannya sudah berubah. Pedang yang berada di sampingnya pun posisinya sudah beruba, tidak lagi berada di samping baju zirah, mela
Hanz terkesiap, sebab teringat dengan lukisan. Posisi baju zirah, Rei Kazui, bahkan bercak darahnya, hampir sama dengan apa yang ada di dalam lukisan. Kenapa bisa terjadi? Apa ini sebuah kebetulan?Hanz teringat dengan satu sosok yang sedang berada di dalam ruangan. Pandangannya langsung mengarah ke Kenji Torada!Kenji adalah pemilik baju zirah dan pedang katana, sekaligus orang yang erat kaitannya dengan lukisan tersebut.“Kenji, apa kau tahu siapa orang yang melukis satu lukisan di bawah?” tanya Hanz secara tiba-tiba, tentu saja pertanyaan itu mengagetkan banyak orang.Tersentak, Kenji menjawab dengan cukup tenang meskipun keringat dingin bermunculan di wajahnya. “Lukisan yang di bawah itu. Baiklah, karena kita sedang serius sekarang, aku tidak mau menyembunyikan sesuatu. Ya, lukisan tersebut adalah karyaku sendiri.”Mendengar itu, Hanz dan Musashi terkejut. Artinya, Kenji benar orang yang merencanakan pembunuhan terhadap Hirohito yang
Kematian Rei Kazui membuat Musashi sangat terpukul. Setelah kematian Hirohito, sekarang dia pun harus ditinggalkan oleh ayahnya. Kepergian ayahnya telah membangkitkan amarahnya. Jika nanti pelakunya sudah ketahuan, dia bersumpah akan membalaskan dendamnya.Begitu juga bagi Hanz, kepergian Rei merupakan tamparan keras bagi dirinya. Selama ini Rei mampu memimpin dan mengelola Akai Taiyo dengan sangat baik. Bagi Hanz, Rei adalah sosok pemimpin sejati yang membawa perubahan dan kemajuan. Tapi sekarang, semua telah hilang. Dia pun bersumpah akan membalaskan dendamnya kepada pelaku pembunuhan.Sepakat, Musashi dan Hanz menilai bahwa kasus pembunuhan ini erat kaitannya dengan Kuroi Kumo. Meskipun Kenji, Yushida, Kamura, dan Misuki bukanlah pelaku pembunuhan, tetapi mereka punya peran di balik pembunuhan ini. Alasannya adalah tentu saja mereka merupakan orang Kuroi Kumo dan setidaknya mereka mendukung Kuroi Kumo.Tapi sayangnya, Hanz tidak punya bukti jelas. Di si
Hanz kembali mengitari ruangan. “Coba kalian perhatikan goresan-goresan di dinding ini! Coba kalian pikirkan, siapa orang yang telah membuat goresa serapi ini? Apakah Tuan Rei Kazui? Ataukan si pemakai baju zirah?”Semua orang di sana lantas memperhatikan dinding tersebut. Garis-garis bekas tebasan memang terlihat lebih rapi. Hal demikian membuktikan bahwa tidak mungkin goresan tersebut merupakan bekas tebasan dari Rei maupun lawannya.“Musashi, coba kau perhatikan cara ayahmu memegang pedang ini?” Hanz mendekati mayat Rei yang masih dari tadi dalam posisi berdiri dan tertunduk.“Apa?” Musashi terbelalak heran. “Tidak! Ayahku tidak pernah meletakkan tangan kirinya di atas tangan kanan saat memegang pedang.”Hanz menghadap ke mereka semua seraya tersenyum sinis. “Ketika kami tadi masuk ke sini, hanya ada satu pedang, yakni pedang di samping baju zirah itu yang sekarang tertancap di tubuh Tuan Rei. Tapi, kenapa malah sekarang Tuan Rei memegang
Hanz pun berdiri lalu berkata dengan tegas. “Yushida, Kamura, Misuki, apa kalian masih mau merahasiakan apa yang kalian simpan?”Tiga orang itu tersentak kaget.“Siapa tujuh orang itu?” sergah Musashi dengan raut wajah yang penuh amarah.Tiga orang itu mati ketakutan.“Hm. Kami tidak tahu. Kami tidak tahu.”“Kami tidak kenal dengan mereka.”“Jangan tuduh kami seperti itu. Kami tidak terlibat apa pun dengan peristiwa pembunuhan.”Hanz menyuruh Kamura dan Misuki untuk mengambilkan lukisan yang tadi mereka perbincangkan agar segera dibawa ke sini. Tidak lama kemudian, Hanz pun memperlihatkan lukisan tersebut kepada Kenji.“Kenji, kau bukan orang yang membuat lukisan ini. Selain itu, informasi yang kami dapatkan bahwa katanya lukisan ini sudah ada lama sebelum terbunuhnya Hirohito, jelas itu sebuah kebohongan.”Selanjutnya Hanz dengan sangat percaya diri mengatakan kepada mereka semua bahwa lukisan ini tida
Hanz berhasil mendapatkan bekas chat antara Kenji dan Hirohito beberapa bulan yang lalu. Awalnya Hanz agak ragu kalau Hirohito yang dimaksud adalah Hirohito Kazui, tetapi setelah mendengar kesaksian dari Musashi bahwa foto yang ada di sana merupakan benar foto kakak kandungnya, akhirnya Hanz pun percaya.“Musashi, sekarang Hirohito sedang berada di Eropa, aku belum bisa memastikan dia berada di negara dan kota mana.” Kemudian Hanz pun menanyakan kepada Musashi tentang apa langkah yang mesti segera diambil. “Apa yang harus kita lakukan, Musashi?”Masih belum bisa mengikis rasa keterkejutannya, Musashi masih berusaha menenangkan diri. Selama bertahun-tahun lamanya dia beranggapan bahwa kakaknya telah mati dan bahkan semua orang pun beranggapan demikian. Ketika tahu bahwa kakaknya rupanya masih hidup, bahkan dia pun bingung mau berbuat apa.“Aku tidak mengerti kenapa kakakku masih hidup sampai sekarang,” tutur Musashi seraya menyandarkan punggungnya di kursi. “Bagaimana bisa?”“Musashi, s
Besok lusanya, Hirohito pun sudah tiba di Jepang, tepatnya di kediaman keluarganya.Semua orang terpana saat melihat kehadiran Hirohito. Mereka tidak menyangka bahwa Hirohito ternyata masih hidup. Namun, Hirohito tidak mau bicara dulu kepada banyak orang. Dia hanya ingin bicara tertutup bersama adiknya, dan ditemani oleh Hanz, lebih tepatnya di ruangan keluarga. Hanya mereka bertiga.Awalnya, Hirohito tidak bisa membendung kesedihannya saat tahu bahwa ayahnya telah mati dengan sangat mengenaskan. Dia mendengar semua alur cerita dari awal sampai akhir dari Musashi dan Hanz. Dia sangat terpukul atas kepergian ayahnya. Satu hal yang membuat dia marah adalah ternyata dalang di balik pembunuhan tersebut ternyata Kenji Torada.Lantas, apa hubungan antara Hirohito dan Kenji?Setelah menenangkan diri dan menghilangkan kesedihannya, barulah Hirohito angkat bicara, membongkar semua rahasia yang telah dia jaga selama bertahun-tahun lamanya. Dia mengakui bahw
Tidak hanya jago karate, Hirohito ialah seorang Samurai sejati, karena itulah dia digadang-gadang bakalan melanjutkan cita-cita besar ayahnya sebagai Oyabun di Yakuza. Meski dulu sempat menolak posisi tersebut, sekarang dia langsung ditunjuk sebagai Oyabun oleh semua anggota Klan Kazui yang masih ada sekarang. Lalu, mereka pun kembali mengumpulkan semua anggota yang sempat terpecah belah dan tercecer. Dan sekarang, kekuatan Yakuza Kazui sudah terbentuk kembali.***Sementara itu, di markas besar Kuroi Kumo.Orochi merayakan kemenangan besar atas kematian Rei Kazui bersama para anak buahnya. “Kau telah membuktikan bahwa kau memang luar biasa, Kenji!” seru Orochi dengan pujian yang membuat semua orang lantas terkagum-kagum.Sejumlah anggota dari Klan Torada bertepuk tangan dan bersorak sorai paling meriah di antara klan lainnya. Bagi mereka, Kenji memang layak menjadi penerus kelompok ini setelah Orochi nantinya.