Share

Bab 73. Sedih

Hans langsung melangkahkan kakinya untuk kembali ke ruang tamu utama yang terdapat Vania duduk di sana.

Vania yang tengah duduk dia menatap setiap sudut rumah tersebut, rumah yang besar dan terdapat banyak guci-guci besar di setiap sudutnya.

Ruangan yang sangat nyaman nan besar.

"Ayo kita pergi." seru Hans kepada Vania.

Vania terkejut melihat Hans yang keluar dari dalam lalu mengajaknya pergi.

"Loh mau kemana?" tanya Vania.

Hans pun meraih tangan Vania dan menariknya untuk bangkit dari duduknya.

Vania keluar dari rumah Hans dengan berjalan di belakang Hans mengikuti langkah Hans dengan tangan kanannya di gandeng.

"Papa dan mama membawa anak-anak pergi keluar negeri." seru Hans.

Vania yang mendengar itu dia pun menghentikan langkah kakinya.

Apa yang di ucapkan oleh Hans bagai petir yang menyambarnya di siang bolong.

"Apa mereka pergi?" tanya Vania yang memperjelas kepada Hans.

Hans menganggukan kepalanya.

Vania membulatkan matanya, dia sangat syok mendengar itu, dan air matanya tiba-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status