Share

60. IBLIS LALAT

“Li-lihat! Ka-kaisar itu berubah,” pekik seorang pemain lain. Matanya kini membulat maksimal, telunjuknya yang bergetar itu dia arahkan ke istana besar milik sang kaisar.

Sontak Arya menoleh dan dia pun mematung seketika. Matanya membelalak dan mulutnya sedikit menganga. Kaisar itu berubah. Jubah kebesarannya yang berwarna merah itu perlahan robek tak beraturan. Topi yang tadi tersemat di kepalanya pun terjatuh. Kini muncul dua buah tandung yang runcing dan lancip dari kepala sang kaisar yang ikut membesar.  

Di sekitar Arya masih banyak orang yang menderita. Mereka yang memakan dengan rakus dan serakah perlahan musnah dengan cara yang mengerikan. Semakin banyak orang yang mati, maka semakin kuat sang kaisar.

“Tolong hentikan orang-orang yang sedang makan itu!” teriak Arya. “Jangan memakan apa pun lagi di sini. Ini semua jebakan!” Kini dia merentangkan tangan kanannya, memerintah kepada pemain yang masih sadar dan tidak digelapkan oleh sang kerakusan.

mayuunice

Halo, terima kasih telah membaca Tujuh Dosa Besar sampai bab ke-60 ini. Jika kakak-kakak berkenan, boleh untuk dukung aku dengan cara mengirimkan gem-nya. Untuk yang sudah mengirimkan gem, aku ucapkan terima kasih banyak.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status