Share

73. NO MISSION

Kota Elfi. Begitulah yang tertera pada papan selamat datang. Di hadapan semua pemain kini terpampang gedung-gedung tinggi nan megah. Pemandangan ini tentu berbeda dengan pemandangan sebulumnya. Tidak ada lagi padang rumput, hutan, mau pun lautan. Benar-benar mereka sedang berada di sebuah kota yang sangat mewah.

“Misi apa lagi sekarang? Apakah keserakahan?” gumam Arya. Dia mencoba menebak dari apa yang dilihatnya. Bangunan-bangunan megah, mewah, penuh dengan kilauan cahaya yang membuat mata silau seketika.

“Hah? Tadi kamu ngomong apa, Ya?” tanya Idun yang mendengar sedikit Arya berbicara, “kese … kese apa?”

“Keselek,” timpal Arya.

Jujur, Arya tidak ingin dulu memberi tahu tentang dugaannya pada game ini. Ia mendongak ke atas. Dia tidak tahu, apakah ada orang yang memantau setiap kegiatan dan tindakan mereka di sini? Ah, tentu ada. Maka dari itu, dia memilih untuk bungkam. Arya tidak tahu dengan detail tentang sistem game ini. Khawatir jika seseorang yang mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status