Share

Bab 131 Titik Terang

Lita terhenyak mendengar pertanyaan dari mertuanya. Dia tadi sibuk menatap box bayi Kenny. Berpikir akan memberi box bayi juga untuk Felicia.

"I–iya Bu? Ada apa?" tanya Lita tergagap.

Santi menghela napas pelan. "Ibu tadi menyuruhmu mandi dan bersiap-siap," jawabnya. Kalau saja bukan menantunya pasti sudah habis dimarahinya wanita itu.

Lita terkekeh. "Oh, baiklah Bu," sahutnya. "Kalau begitu Lita ke kamar dulu Bu," pamit Lita.

Santi mengangguk. "Iya. Ibu akan tunggu di sini," sahutnya. Lita kemudian berjalan keluar dari kamar Kenny.

"Kalau begitu biar saya saja yang membuatkan kopi untuk Nyonya Besar," ucap Shanaz.

Santi menoleh ke arah Shanaz, lalu mengangguk. "Iya. Terimakasih ya," ucapnya.

"Sama-sama Nyonya," sahut Shanaz. Ia kemudian berjalan keluar dari kamar Kenny.

Shanaz berjalan menuju ke dapur. Ia membuat kopi untuk mantan ibu mertuanya dengan lesu. Hidupnya kian tak menemukan kebahagiaan semenjak Fernando mencampakkannya.

Kopi buatan Shanaz telah selesai. Shanaz menaruhnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status