Share

Bab 49 Perasaan Bersalah

Shanaz menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak Tuan," sahutnya. Saking takutnya Shanaz cepat-cepat duduk dan malangnya kakinya yang sakit terkena bagian belakang kursi. Shanaz mencicit kesakitan.

"Arrrgghhh!"

Fernando membulatkan matanya. Mulutnya sampai lupa ia katupkan saking terkejutnya. Ia duduk di samping Shanaz lalu menatapnya dengan tatapan kasihan. Fernando mencebikkan bibirnya. "Kenapa kamu tidak hati-hati?"

Shanaz tidak menyahut, masih merasakan kesakitan sambil mengepalkan kedua tangannya. Bahkan kini Fernando dapat melihat wajah wanita yang ada di sebelahnya ini memerah karena menahan sakit. Fernando menjadi merasa bersalah.

"Pasti sakit ya?" tanya Fernando. Pertanyaan basa-basi yang benar-benar jadi basi. Sudah tahu sakit, masih saja ditanya. Ia lalu meminta maaf kepada gadis malang itu. "Aku–minta maaf ya," ucapnya dengan tulus. "Aku tidak sengaja tadi. Sungguh," imbuhnya.

Setelah rasa sakitnya reda Shanaz menoleh ke samping. Menatap lelaki yang mengkhawatirkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status