Share

Bab 100. Pengakuan Jujur

Tinggal satu hari lagi Mas Aksa berada di rumah sakit, akhirnya setelah lebih dari seminggu berada dalam observasi, besok nanti Mas Aksa diperbolehkan pulang karena tampaknya fisik Mas Aksa lebih cepat pulih dari perkiraan. Selama Mas Aksa di rumah sakit aku tidak pernah absen menemaninya kadang juga aku sampai mengerjakan skripsi di sini.

Kupikir, selaku dosen sepatutnya Mas Aksa juga bisa membantu. Namun, ternyata memiliki suami dokter dan dosen sekaligus gak bagus juga, sebab terkadang kalau udah datang bawelnya aku suka berasa dengerin ceramah non stop. Otak Mas Aksa yang memiliki kecerdasan nasional di atas rata-rata sepertinya jomplang sekali dengan otakku yang hanya sesendok, sehingga ketika dia memberikan arahan, alhasil aku hanya bisa bengong sambil ngupil.

"Mas, kayaknya aku gak usah sarjana aja deh, aku nyerah."

Aku menelungkupkan tangan di atas meja yang ada di ruang rawat VIP. Rasanya kepalaku udah mau pecah gara-gara dari pagi sampai sore gak henti menelaah buku. Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Puji Lestari
Aamiin YRA, doa yg sm tuk author, tetap semangat ya, dinanti sekuel 3 nya and sehat selalu yaa thor
goodnovel comment avatar
Dewi Nurul aeni
huaaahh kok cepet siihhh,..masih blm bsa move on......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status