Share

108. Hukuman? (Satu)

Seharusnya paviliun yang kusiapkan ini akan menjadi saksi fasilitas terbaikku untuk Tsabit. Seharusnya saat ini, di kamar yang sudah kusewa tiga kali lipat dari harga aslinya ini aku dan Tsabit bisa tidur dengan nyaman tanpa pengganggu. Seharusnya ... oh seharusnya aku sudah tidur tapi sialnya malah harus melek sambil lihatin jam yang bergerak menuju angka satu.

Awkward. Mungkin itulah satu kata yang bisa menunjukan bagaimana perasaanku sekarang ketika harus berdua saja di dalam kamar paviliun ini bersama Oliv--si sepupu yang berani datang jauh-jauh hanya untuk menemui suamiku.

Luar biasa banget! Aku baru tahu kalau hubungan sepupu bisa sedekat ini. Diam-diam aku jadi curiga jangan-jangan hubungan mereka lebih dari sepupu lagi. Sekarang kan lagi hot-hot-nya gosip menikahi sepupu sendiri.

Jangan-jangan sebenarnya mereka ... eh, tapi kayaknya gak mungkin-lah! Bukannya Tsabit cintanya sama Jingga? Halah, tapi kan perasaan mah bisa aja pindah-pindah, mungkin dulunya suka Jingga sekarang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status