Share

Bab 114. Bakso

POV Tsabit

Hana masih kesal. Sepanjang jalan menuju proses penjemputan Jingga wanita itu terus menekuk wajahnya. Setelah kami gagal berjalan-jalan kini dia sama sekali tak mengajakku bicara.

Ini semua karena janjiku untuk mengajaknya melihat bukit bintang harus gagal gara-gara aku mendapat telepon dari Jingga yang terdengar habis menangis. Jingga bilang Mas Aksa dan dia bertengkar karena mereka berbeda pendapat tentang rencana kepergian Mas Aksa ke luar negeri, Jingga yang gak mau meninggalkan Indonesia marah karena abangku tetap ingin pergi dan mengajaknya.

Alhasil, Jingga bilang dia ingin pergi ke rumah Ibu, dia ingin mendiskusikan semua tentang ketidaksetujuannya terhadap keputusan Mas Aksa karena itulah aku berinisiatif mengantarkan Jingga. Selain karena khawatir Jingga yang hamil harus naik mobil sendirian, aku juga merasa takut Jingga membutuhkan bantuan. Payahnya, niat baikku ini bisa jadi disalah-artikan oleh Hana.

Untuk kali ini aku tahu kalau aku salah. Tak seharusnya aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status