Share

Bab 110. Kangen Malak VS Salon

"Teteh, tahu kamu pasti kepaksa nikah kan, Han? Maaf ya bikin kamu harus bertanggung jawab karena Teteh kabur tapi sekarang kamu jangan khawatir.

Jika kamu kepaksa kamu boleh kok mundur dari pernikahan ini dan kamu bisa bebas malak kayak cita-cita kamu. Asal Mas Tsabit-nya jangan disentuh, ya Dek? Teteh pikir, Teteh mulai jatuh cinta sama Tsabit."

'What the fuck!'

Aku mengumpat dalam hati sambil

duduk di pinggiran ranjang. Teringat ucapan Teh Tari tadi bikin aku jadi ingin mukul orang.

Andai, dia bukan kakak tiriku sudah kujambak dia dan kulakban mulutnya. Seenaknya dia main nyuruh. Aneh, dia yang kabur sekarang dia juga yang memintaku untuk mundur.

Dasar manusia egois!

"Kamu mikirin apa, sih? Dari tadi saya liatin kamu diem terus," ujar Tsabit menegurku yang terpekur sambil melipat bibir.

Gara-gara obrolan di teras paviliun dengan Teh Tari beberapa waktu lalu aku jadi gak konsen melakukan apa pun.

Aku terkesiap. "Ehm gak apa-apa. Oh ya Mas boleh saya tanya sesuatu?"

"Tanya apa?"

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status