Share

Bab 103. Pesona

Ini pernikahan bukan pesugihan, tentu aku tahu itu tapi kupikir apa salahnya jika menganggap perjanjianku dengan Tsabit adalah ladang uang. Tsabit membutuhkan aku untuk mengelabui keluarganya dan aku membutuhkan Tsabit buat bayar hutang Mamak dan membeli rumah sendiri. Asal tahu saja rumahku di kampung itu benar-benar mengkhawatirkan. Atapnya saja bolong dan dindingnya udah penuh dengan coretan. Kayaknya kalau ada hujan topan yang agak brutal bisa ambruk jadi kepingan.

Dikarenakan alasan memalukan itu, Mamak paling gak mau bawa keluarga Tsabit datang ke Dusun Kenyot pasalnya takut syok lihat kemiskinan kami yang bukan di bawah garis lagi. Namun, apa daya Bu Zela bersikeras anaknya yang bernama Tsabit ini harus datang ke kampung. Katanya, sebagai pengantin pria sudah sepantasnya mengenal kampung pengantin wanita dan besok adalah waktunya.

Lampu temaram masih menyala, waktu menunjukan jam sepuluh malam. Seusai tragedi sleting kampret aku duduk berhadapan dengan Tsabit yang masih memasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status