Share

76. pertemuan tak terduga

Seusai dari rumah Ustad Sobri, kami langsung menuju ke toko untuk segera menyiramkan air yang diberikan Ustad didepan toko.

Tak lupa Bapak membaca bismilliah dan juga sholawat selama menyiramkan air. Aku dan Emak menyaksikan langsung bersama beberapa karyawan. Mungkin dalam hati mereka juga bingung dengan apa yang Bapak perbuat, cuman mungkin mereka takut untuk bertanya.

"Bismillah ya Nduk, toko bisa kembali ramai." Ucap Emak kala Bapak usai menyiramkan air.

"Aamiin Mak, yang penting kita uda usaha Mak. Bagaimanapun hasilnya, kita hanya bisa pasrah."

Bapak berjalan mendekati kami. Kemudian mengajak masuk kedalam toko. Dan melakukam aktifitas seperti biasanya.

Aku berjalan menuju toko roti. Melihat para pegawai ku sibuk membuat pesanan untuk hajatan pelanggan.

Beruntungnya, toko roti ku masih ramai. Walaupun lebih laku lewat online. Sedangkan untuk dioutlet, terkesan sepi. Ya mungkin itu efek guna-guna yang dulu diberikan kepada toko ku.

"Uda matang mbak, rotinya?"

"Belum Bu, masih di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status