Share

Bab 79

“Mas Raga?”

Tangan Raga baru saja terangkat untuk mengetuk pintu kamar Lintang, tetapi gadis itu sudah lebih dulu membukanya. Menatap datar, tanpa menunjukkan keramahan sama sekali.

“Ngapain?” Lintang menutup pintu kamar, lalu berlalu begitu saja.

“Cincin nikah,” ujar Raga segera menyusul Lintang yang berjalan menuju tangga. Menyamakan langkahnya, lalu menuruni anak tangga bersama-sama. “Aku mau ajak kamu beli cincin nikah yang baru, karena yang lama waktu itu punyanya Safir sama Biya.”

“Nggak bisa,” tolak Lintang lalu tersenyum melihat Rama, yang sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ada Eni yang segera mengangguk sopan, lalu pergi lebih dulu dengan membawa tas sekolah bocah itu. “Aku, kerja hari ini. Mas Raga, kan, juga kerja.”

“Kita jalan pas makan siang, Lin.”

“Waktunya sempit,” ujar Lintang kembali memberi alasan penolakan. “Kantor Mas Raga di mana, kantorku di mana. Jauh!”

Tenang … sabar …

Raga tidak boleh emosi, karena sang istri tidak mengacuhkannya.

“Ganteng banget, siiih,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Nury
dasaaar pak ragaaaa..wkwkww
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
ya ampun. knp Raga makin nyebelin. pake nyamain diri sama Rama pula. wkwkwk
goodnovel comment avatar
Shakila salsabiluna fadilla Fadilla
tingkah raga makin meresah kan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status