Share

S2~160

Dugaan Lintang benar, Biya saat ini sedang bersama Rama, juga Anwar di halaman samping rumah. Ternyata, Anwar membelikan Rama sebuah mobil-mobilan listrik dan remote controlnya saat ini sedang berada di tangan Biya.

Lintang benar-benar bingung dengan sikap Rama. Bocah itu senang sekali bermain mobil-mobilan, tetapi malas sekali mengemudikan mobilnya sendiri. Ia lebih senang duduk santai di atas sana, dan membiarkan seseorang mengendalikannya.

“Rama … ayo masuk,” ajak Lintang hanya berdiri di sudut rumah, tanpa ingin mendekati Anwar yang berada di sebelah Biya. “Kita mau pulang bentar lagi.”

Ketiga orang yang berada di taman tersebut, kompak menoleh pada Lintang.

“Kenapa buru-buru pulang?” Anwar melambai pada Lintang, dan meminta putrinya itu agar datang menghampiri. Bukan hanya berdiri di sudut rumah. “Sebentar lagi makan siang, tinggallah dulu.”

Lintang menggeleng, dan enggan menghampiri karena ada Biya di sana. “Mas Raga ada perlu, Pak, jadi, kita mau pergi bentar lagi.”

Anwar tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
iyaa gk tau diri, boleh2 aja klo mau dekati intan tpi kan gk kyk gtu jgak udh ditolak udh tu kk nya gk sukak intan koq gk ada kapok2 nya, intan jgak koq gatel bgt yaa cerai2 emg udh selesai masa idahnya maen dkt2 ama laki2
goodnovel comment avatar
Suherni 123
intan nya udah bucin ke safir
goodnovel comment avatar
senja
raga nggak usah lagi maksa safir..biar intan pdkt sama fajar..biar safir kapok..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status