"Iya, ini milikku. Kamu kok tahu?” tanya Grace penasaran. Dia berharap jawaban Vino seperti akspektasinya.“Aroma tubuhmu khas. Seperti yang dimiliki wanita yang kukenal.”Jawaban Vino membuat hati Grace berbunga-bunga. Dalam hati dirinya ingin memeluk pria di sebelahnya. Namun, ada misi yang harus dijalankan. Derick tersenyum melihat pasangan tersebut dari kejauhan.Kini, tiba saatnya bagi Derick untuk beraksi. Pria berkulit eksotis tersebut berjalan mendekat ke arah keduanya. Dia segera menarik tangan Grace lalu mengajaknya pergi. Tentu saja Vino kaget mengetahui perilaku Derick. Dia merasa ada kesalahpahaman di antara mereka.Vino langsung mengejar keduanya, tetapi tidak bertemu. Dia sebenarnya ingin mengetahui jati diri si wanita yang gesture tubuh dan gaya bicaranya persis dengan Grace.Dia ingin tahu tentang hubungan Derick dengan wanita mirip kekasihnya yang hilang tersebut. Rupanya, Derick dan Grace berada tak jauh dari Vino.Kakak beradik ini memang sengaja memancing Vino aga
“Terima kasih kembali, Tuan. Kasian anak saya, gara-gara amnesia jadi harus selalu didampingi orang yang bisa dipercaya. Apalagi, kata Vino, dia habis diculik Alexander. Beruntung bisa kabur. Enggak nyangka orang sebaik dia bisa berubah jadi jahat gitu,”ulas Ny. Anggara.“Kalo Nyonya bisa percaya dengan saya, boleh Nona saya ajak meeting untuk membahas project donasi?” Bukan Derick namanya kalau tidak bisa cari kesempatan.“Soal itu, coba diskusikan dengan Vino. Dia yang lebih berhak menjawab, sebagai suami,” balas Ny. Anggara.“Baik, Nyonya. Nanti saya akan tanyakan langsung ke Vino. Sebenarnya kami sudah lama saling mengenal. Cuma belum akrab saja.”“Bagus, dong. Moga bisa berteman baik setelah ini.”“Semoga, Nyonya.”Sepanjang perjalanan, Sandra hanya diam mendengarkan obrolan antara Ny. Anggara dengan Derick. Ia lakukan hal itu demi menghindari kecurigaan Ny. Anggara. Beberapa kali, Derick melirik ke arah Sandra. Derick selalu melempar senyum tiap kali pandangan mereka beradu. Sa
Ada rasa sakit yang terasa menyumbat kelima indra-nya. Grace tidak bisa menyadari sepenuhnya apa yang akan dia jelaskan saat ini. Wanita tomboi tersebut hanya mengikuti naluri saat berbicara empat mata.Tiba-tiba otak Grace nge-blank. Ia merasa sedang berada di jalan panjang yang sepi. Cuma ada dirinya sendiri dan rasa pedih yang menusuki tiap pori-pori.Semua narasi yang telah dihafalnya seharian tadi, musnah tidak bersisa. Setelahnya, Grace , memaki dirinya tatkala menyadari hal bodoh yang sedang dilakukannya ini.“Oke. Gua mau tanya, sudah berapa lama lu kenal Vino?” Akhirnya, Grace bisa mengeluarkan uneg-unegnya.“Sekitar tiga tahunan,” jawab Sandra singkat. Wanita berambut lebat tersebut melihat ada sedikit ekspresi sinis di wajah Grace. Beruntung, dirinya telah dapat info soal Grace dari Derick, meski minim. Pada akhirnya, Sandra memang harus cari tahu sendiri kepada yang bersangkutan.“Aku hanya tahu, kamu itu adek Bang Derick. Dan juga ... kata Bang Derick, ada hubungan istim
“Mengapa Abang enggak cerita sebelumnya?” “Grace ingin membuktikan langsung ke kamu, Sayang.” “Grace tahu kalo kami udah nikah?” “Abang cerita ke dia.” “Aku enggak mau jadi istri kedua,” balas Sandra dengan tangisan semakin menjadi. “Grace pun sama. Yang jadi masalah itu, darah mereka sudah bercampur. Dalam rahimnya ada benih dari Vino yang mulai berkembang,” ungkap Derick dengan memandang kedua mata Sandra. “Kenapa bisa, Bang Vino memilihku saat dirinya sudah memiliki Grace?” Dalam pertanyaan yang terlontar, mengisyaratkan bahwa Sandra tersakiti. “Mereka bisa nikah, jika telah dapatkan darah suci. Vino pergi untuk mencarinya. Di saat itulah, mereka terpisah karena Grace tertimbun di kawah. Kami telah kehilangan jejak Grace selama ratusan tahun,” urai Derick yang berhasil membuat Sandra bingung. “Adakah pemilik darah suci, selain aku? Kenapa Grace bisa tertimbun tanpa diketahui siapa pun? Kalian adalah bangsa yang memiliki kemampuan istimewa,” ucap Sandra dengan raut wajah kehe
Kini, tubuh wanita tersebut telah berubah wujud menjadi seekor serigala dengan bulu-bulu api di sekujur tubuh. Vino langsung panik dan alarm darurat dari Grace terkirim ke Derick.Pria tersebut tiba-tiba telah berada dekat Grace. Kedua tangan kekar Derick mendekap tubuh Grace yang membara lalu menghilang. Vino pun paham ke arah mana Derick akan membawa Grace. Calon raja bangsa vampir tersebut ikut menghilang.“Rupanya, Grace adalah pilihannya.” Sandra melihat ketiga siluman dari balkon berucap lirih dengan raut wajah sedih.Sandra buru-buru pergi ke kamar mamanya. Ia merasa sedih karena telah menikah dengan Vino. Kala itu, baik dirinya maupun Vino merasa telah ditakdirkan untuk berjodoh karena sama-sama pemegang kitab suci.Namun kini, Sandra tahu bahwa Vino telah mempunyai calon istri yang telah bercampur darah keduanya. Wanita berambut lebat ini sakit hati karena telah dibohongi oleh Vino. Sandra adalah wanita satu-satunya bagi Vino.“Bulshit!”teriak Sandra sesaat setelah dibukakan
Derick berharap Grace bisa memegang janji untuk menutup mulut tentang kisah terlarangnya dengan Sandra. Cukup bertiga saja yang tahu. Kini, dirinya harus memutar otak agar Tuan Alfonso tidak menginginkan darah suci dari Sandra lagi. Sebuah halangan terberat yang akan ia hadapi bersama Sandra. Tidak ada solusi terbaik, selain melawan pimpinan tertinggi bangsa serigala tersebut. Dengan risiko, ia harus berani keluar dari ras serigala. Derick telah memikirkan hal tersebut. Dia telah bertekat hidup sebagai manusia dengan apa pun konsekuensinya. Itulah bukti rasa cinta pria tersebut untuk Sandra. Derick telah yakin bahwa Sandra memang takdir untuknya. Derick telah memilih untuk bersama Sandra. Itu berarti dirinya harus siap bertarung. Lawannya adalah dua pemimpin tertinggi dari dua ras bangsa siluman yang terkenal playing victim. Panglima perang bangsa serigala ini yakin telah ambil jalan terbaik. •••• Gendang telinga Derick berdenging menyakitkan. Komunikasi lewat telepati telah menja
“Aku lakukan demi Alexander. Dialah yang lebih berhak menggantikanku daripada kamu, Vino. Alexander pewaris darah seorang pemimpin,” ucap Tuan Ferdinan tegas.Vino menggelengkan kepala lalu tertawa sinis. “Apa Tuan Ferdinan telah amnesia? Ada darah manusia dalam tubuh Alexander. Itu yang menggugurkan syarat sebagai pangeran sekaligus raja pengganti.”Sementara itu, tidak jauh dari kedua pria yang sedang berdebat. Alexander menenteng dua buah drone dilengkapi tabung dan alat penyemprot. Alexander berkostum tertutup dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dari balik kaca helm yang dipakainya, tampak senyum lebar kepuasan."Sekarang wabah buatan gua tersebar luas di wilayah ini. Kemungkinan besar penghuni dalam kastil utama sedang menunggu detik-detik akhir hidup mereka. Kemungkinan sudah ada yang mati,” ucap Alexander sambil memindai sekitar.Manusia setengah vampir ini tertawa terbahak-bahak lalu melanjutkan ucapannya, “Papa enggak pernah percaya akan keberhasilan rencana ini. Memang suda
Barusan tadi Sandra?Benarkah?Siapa yang membawanya pergi?Alexander sibuk beropini dengan diri sendiri. Kini, pria tersebut segera menyusul ke arah kepergian dua makhluk yang melesat barusan. Betapa terkejut Alexander saat mengetahui dua makhluk yang diikutinya masuk bangunan apartemen.Gua yakin si wanita memang Sandra. Tapi pria tadi bukan Vino, batin Alexander sambil mengamati gerak-gerik yang sekiranya mencurigakan dari balik kaca-kaca jendela beberapa balkon.Belum habis rasa heran Alexander, tiba-tiba Vino telah datang. Pria berwajah pucat tersebut tampak mengamati salah satu jendela balkon dari atas pohon akasia. Sementara Alexander berada tepat di bawah pohon tersebut.Tentu saja, hal tersebut membuat hati Alexander semakin emosi. Vino dan keluarganya adalah sasaran utama dari virus yang disebarnya. Namun, ternyata perkiraannya meleset. Alexander tahu pasti bahwa Tuan Ferdinan sedang berada di luar kastil.Raja vampir yang segera lengser tersebut sedang menjalankan sebuah mi