Share

Part 44

"Ba--bapak? Kata siapa Bapak sudah meninggal, Mas?" tanyaku dengan suara tergagap sekaligus syok luar biasa.

"Kemarin saya sekeluarga pulang kampung dan ketemu Azriel sama Mbak Ambar di pesantren, dan mereka bilang kalau Bapak sudah meninggal. Kami sekeluarga juga sempat mampir ngucapin belasungkawa sebelum balik ke Jakarta, karena kebetulan kami pulang juga rombongan dengan Mbak Ambar dan anak-anaknya!" terang Mas Salim kemudian.

Aku mengepal tangan di samping tubuh. Teganya mereka menyembunyikan kabar duka seperti ini dariku. Baik Ibu, Ambar juga yang lainnya, kenapa tidak ada yang mau mengabari. Memangnya selama ini aku dianggap apa?

"Memangnya Mas Haris tidak tahu kalau Bapak sudah wafat?"

"Tidak ada yang mengabari saya, Mas. Entahlah. Mungkin mereka sudah tidak menganggap saya atau bagaimana, saya tidak tahu."

"Mungkin nggak sempat, Mas. Namanya orang lagi kena musibah kan, terkadang suka lupa dengan orang-or
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status