Share

SIALAN

ELA

Aku syok mendengar perkataan Jim tentang kondisi perusahaan. Kalau benar-benar bangkrut, harapanku menjadi nyonya besar yang bergelimang kemewahan bisa kandas di perjalanan.

Jim meraih tubuhku yang tiba-tiba limbung. Selain kaget, fisik memang lemas akibat sering banyak aktivitas. Padahal aku sedang hamil.

Andai Jim mau memberi sedikit waktu, aku takkan kembali liar. Bosanlah di rumah sebesar ini sendirian.

Ia menggendongku menuju kamar, lalu membaringkan tubuh ini di atas ranjang. Kadang heran juga kenapa yang jadi suamiku itu baik. Padahal aku tahu sendiri terlalu liar.

“Istirahatlah, aku akan temani,” bisiknya setelah ia merebahkan diri di sampingku.

“Jagoan, jangan menyusahkan mami, ya. Kamu harus lebih baik dari kami,” kata Jim sambil mengusap perutku yang sudah terlihat menonjol.

Mendengar perkataannya, hatiku yang tadi dipenuhi amarah, jadi reda.

Ela, mungkin sudah waktunya kamu tobat. Jalanilah hidup sebagai manusia baik. Tidak bosankah jadi penjahat terus.

Ah, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
haduh ela sdh kena penyakit hati rupanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status