Alex mendudukkan Aisyah di sopa tempat ruangannya dengan hati-hati. cup.. "maafkan aku sayang.." sesal Alex masih teringat dengan kejadian tadi. hampir saja istrinya dan bayi-bayinya akan terjadi sesuatu yang mengerikan. jika hal itu terjadi maka ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri sampai kapanpun. "aku yang seharusnya minta maaf hubby..hampir saja Ais lalai menjaga bayi-bayi kita" sela Aisyah. cup.. "kenapa datang kesini tidak mengatakannya dulu pada ku hmm.." lalu Alex mendudukkan dirinya di samping sang istri. "Ais gak mau mengganggu hubby, Ais pikir Ais bisa sendiri datang kesini.." "sayang kalau untuk mu..aku tidak akan mungkin terganggu sama sekali, lain kali kalau mau datang hubungi aku saja.." "iya hubby.. maafkan Ais hubby.." tok.. tok.. tok.. "permisi tuan.." "masuk..." jawab Alex. "maaf tuan ini bekal nya yang di bawa oleh nyonya" ucap wanita tadi. "yah taruh saja di situ.." jawab Alex datar tanpa menoleh ke asal suara. perempuan itu segera
"selamat siang nyonya.." sapa elena dengan sopan sambil menunduk kan badannya."selamat siang dengan kak elena.." tanya Aisyah tak kala sopan."iya Nyonya saya elena yang akan menemani nyonya berkeliling nanti." jawab elena dengan kikuk mendengar panggilan sang nyonya bos kepada nya."Iyah kak saya Aisyah..yaudah ayo kak.." Aisyah langsung menarik lengan elena yang membuat elena tidak enak hati dan tidak menyangka bahwa istri dari seorang Alex bisa seramah ini dan juga sesopan ini.terpaksa elena hanya bisa mengikuti sang nyonya, ingin menegur takut sang nyonya tersinggung tapi dekat begini juga posisinya lebih salah lagi.Aisyah begitu antusias melihat kantor suaminya dari lantai suaminya hingga masih lantai lima puluh."kantornya bagus yah kak.." ucap Aisyah dengan binarnya."tapi Ais sedikit lelah mengelilingi kantor sebesar ini" lanjutnya yang mana membuat elena langsung berhenti bernafas mendengar kata lelah dari sang nyonya."nyonya lelah..""iya cuma sedikit kok.." jawab aisyah
alex benar benar memperhatikan Aisyah termasuk makanan Aisyah yang ingin makan di kantor nya. "nyonya anda tenang saja semua ini Adalah makanan halal yang sudah di siapkan para koki atas perintah tuan Alex.." ucap elena melihat ke khawatiran sang nyonya. Aisyah langsung tersenyum lega mendengar penuturan dari elena. "yah mari makan semua nya.." ujar Aisyah dan langsung di geleng kan semuanya. "tidak nyonya..itu kami semua sudah makan tadi" tolak salah satu koki dengan cepat. "baiklah saya makan duluan yah... soalnya saya sudah lapar" ujar Aisyah dengan segera menyantap makanannya. para koki menatap sang nyonya dengan berkeringat takut ada yang salah dengan rasa makanannya, jika terjadi sesuatu yang tidak di sukai sang nyonya maka tamatlah riwayat mereka semua.. hahahah.... tapi ternyata Aisyah memakan semua nya tanpa tersisa sedikitpun membuat para koki langsung menghela nafas dengan lega. "terimakasih yah semua nya.." ucap Aisyah begitu tulus menatap semuanya. "sama-
"Sayang bangun yuk" ucap Alex dengan mengelus-elus pipi istrinya dengan lembut. "Udah jam setengah lima sayang" "Mmmm...Hubby." Aisyah menggeliat dari tidurnya. "Bangun yuk!! habis itu sholat" Aisyah hanya mengangguk kan kepalanya dan sejujurnya ia masih mengantuk sekali. Alex tersenyum dan tanpa aba-aba langsung menggendong Aisyah ke kamar mandi membuat Aisyah terkejut dengan memeluk leher Alex. Setelah sepasang suami istri itu berwudhu Aisyah langsung teringat jika mereka tidak punya alat sholat di kantor, jika pulang ke rumah yang ada ashar waktunya habis. Untung saja dirinya memakai hijab panjang dan masih bisa di gunakan untuk di bawah sholat. "Sayang tolong ambil bukena mu di kursi, aku lupa tadi membawa ke sini" ujar alex. Aisyah tersenyum mendengar ucapan dari suaminya dan segera mengambil bukenanya. Dengan di imami oleh Alex mereka berdua sholat dengan khusyuk nya dan setelah selesai sholat barulah mereka pulang. Aisyah yang melewati ruangan elena langsun
Seperti tengah malam ini Alex begitu setia menemani istrinya yang katanya sedang lapar dan ini juga bukan pertama kalinya Aisyah lapar di tengah malam."Masih mau nambah sayang? " tanya Alex dengan lembut nya."Enggak hubby, Ais kenyang" Aisyah meletakkan sendok dan garpu nya sembari mengucapkan Alhamdah..Alex menatap lekat istrinya yang hanya memakai piyama tipis sangat menggoda apalagi bagian tertentu lebih berisi."Sayang..." Alex memeluk istrinya dengan membenamkan wajahnya di leher istrinya."lya hubby""Kamu sangat seksi sekali malam ini" membuat Aisyah mengerut, padahal mereka sudah sama-sama tidur sedari tadi tapi kenapa suaminya baru menyadarinya sekarang."Terus waktu kita tidur mata Hubby kemana saja?" ujar Aisyah.Alex tidak menjawab tapi tangan nya malah naik ke dadanya."ihhh....Hubby geli tahu!""lya geli tapi nikmat kan." sambung Alex yang mana tangan nya sudah menjalar ke mana-mana.Wajah Aisyah memerah mendengar penuturan suaminya."Sayang? bercinta yuk! " ajak Ale
"Untuk apa kita kesini?" tanya Jerry mewakili menatap pohon mangga yang begitu menjulang tinggi."istriku ingin makan mangga" jawab Alex dengan cepat."lalu apa hubungannya dengan kami" sahut Gavin."diamlah kau banyak tanya" kesal Alex."hubby cepat ambil mangga nya Ais sudah tidak sabar ingin memakannya" rengek Aisyah menatap sang suami dengan mata yang berbinar."jangan lupa rantingnya harus panjangnya lima setengah sentimeter dan berat mangga nya harus satu per tiga" lanjutnya, membuat Alex mengehela nafasnya dengan kasar."ohhhh lagi ngidam" celetuk Jerry dan Gavin bersamaan."tunggu yah..sayang disini" Alex dengan pakaian tidurnya langsung memanjat pohon mangga nya dengan cepat. ia tidak punya pilihan lain selain menuruti istrinya yang lagi ngidam dari pada anak-anaknya nanti ileran, kan gak enak di pandang. masa anak-anak dari keluarga Appolios ileran?membuat Gavin dan Jerry hampir melepaskan tawa mereka melihat Alex yang memanjat pohon nya hampir mirip dengan kembaran nya ya
Aaron terbangun dari pingsannya dan melenguh melihat ternyata dirinya sudah memasuki kawasan mansion Alex."Oh! tuan sudah bangun?" ucap salah satu bodyguard nya."Kalian!!" tuduh Aaron menatap melotot kepada semua bodyguard nya. "Tuan gak usah melotot begitu, seram tahu matanya" celetuk temannya. Ya iyalah seram, mata Aaron sangat merah karena habis bangun. Pas bangun malah melotot kan matanya."Dasar kurang ajar," kesal Aaron.Mobil telah berhenti dan para bodyguard kembali menggendong Aaron."Bodyguard sialan!! lepaskan aku. Aku bisa jalan sendiri" berontak Aaron."Maaf, tuan. Kami tidak bisa, takutnya anda akan kabur nanti""Oh sialan!!" umpat Aaron. la seperti di culik rasanya dengan tidak hormat. Kenapa si Alex SIALAN itu ingin menculiknya juga?"Tuan, kami sudah membawa tuan Aaron." wakil salah satu dari mereka dan segera melepaskan Aaron hingga Aaron terjatuh.Brukk..."Astaga ibuku sayan? ahhhh bokong ku yang seksi ini sakit Bu" ringis Aaron dengan mengusap usap nya."lbumu
Aaron, Gavin dan Jerry langsung menghadap Aisyah setelah mengganti baju yang di inginkan oleh Aisyah.Dimana mereka terus mengumpat satu sama lain."Gila kenapa harus pink sih" gerutu Aaron begitu kesalnya."Wah? lucu sekali, " ujar Aisyah begitu bahagianya.Jerry menertawakan Aaron yang memakai pakaian berwarna pink di tambah gambar nya hello Kitty, dirinya lebih baik warnanya dari pada Aaron. "Diam kau bocah!!" bentak Aaron kepada Jerry, ia tahu kalau Jerry kini sedang menertawakan dirinya."Kau lucu sekali Aaron?" geli Jerry menatap Aaron."Bocah sialan!!" desis Aaron begitu marah.Alex kemudian memberikan sebuah pistol kepada mereka."Oke!! Gavin. Kamu tetap harus cool, ini semua demi si cabang bayi" batin Gavin, walaupun pun begitu dirinya juga hampir mau menangis rasanya. Gavin memang tergolong lebih pendiam dari pada banyak bicara dari mereka semua. Hampir sebelas dua belas dengan si Alex."Sekarang, Hubby yang jadi juri nya" pinta Aisyah menatap suaminya, yang mana alex langsu