Share

Bab 15 B

WANITA PANGGILAN 15 B

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Setelah membalas pesan Mayasha, Lian bangkit untuk bersiap-siap lari pagi seperti biasanya. Karena suasana hati sedang gembira, mungkin cukup satu kali keliling kompleks. 

Udara dingin langsung menembus pori-pori kulitnya. Telapak tangan pun mengepal erat ketika mulai menyusuri jalanan. Tubuh sehat dan bugar adalah salah satu modal kedua setelah wajah. 

Hari ini mungkin keberuntungan Lian, karena tidak bertemu dengan Marvin. Ia pasti tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya. Padahal kalau bertemu, Lian ingin memukulnya sekali lagi.

Peluh sebesar biji jagung membasahi kening. Detak jantung pun berubah semakin cepat. Lian memilih untuk pulang dan menyudahi lari paginya. Duduk selonjoran di depan teras sembari menunggu keringat mengering. Setelah kondisi lumayan aman, Lian langsung

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status