Share

Bab 71

Plak!

Kurasakan pipiku memanas akibat tamparan Ambar, wajahnya memerah karena marah padaku. Melihatnya, aku menjadi takut.

"Tega kamu, Mas? Aku hamil kaya gini, kamu malah nikah lagi? Siapa orangnya, hah? Anaknya Bu Romlah? Anaknya Bu Roni? Yang mana?" tanyanya seraya berteriak menyebutkan nama tetangga kami di kampung.

Wajar jika ia berpikir begitu karena selama hampir dua tahun ini kami tinggal di kampung. Sehingga ia hanya memikirkan orang-orang di sana.

"Bukan, Mbar," jawabku.

"Lalu siapa?" Aku ngeri sendiri mendengar suara Ambar. Terlebih, Fira dan Mbak Imah sudah berada di depan pintu sambil mengetuk pintu.

"Jangan keras-keras dong, Mbar. Nanti bisa habis aku sama Mbak Imah kalau begini," ucapku seraya merayunya.

"Biarin saja Mbak Imah tahu. Biar mereka tahu, kalau kamu punya istri lagi, Mas!"

"Apaaa?" Aku menunduk saat mereka berdua memaksa masuk ke dalam kamar kami. Aku jadi menyesal, sudah berusaha jujur padanya.

"Siapa, Mas?" tanya Ambar sekali lagi.

Ekor mataku mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status