Share

Bab 93 : Mau Konsultasi Kehamilan

Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalaku.

"Sudahlah, kamu nggak usah mikir yang macam-macam. Kamu mau barang apa, mau makan apa, bilang aja sama aku," ujarnya santai.

Aku masih mengerutkan kening. Masak selama hamil nggak boleh berhubungan intim? Hamil muda katanya tadi. Jadi, kalau sudah hamil tua baru boleh? Lama dong? Yang benar aja.

Memang ini kehamilanku yang pertama. Sebelumnya aku belum punya pengalaman sama sekali. Tapi ... kok, rasanya aku tidak bisa menerima jika hanya karena alasan hamil, sepasang suami-isteri tidak boleh melakukan hubungan seksual yang mana jelas-jelas itu kebutuhan biologis yang halal bagi yang sudah sah.

"Ada buah nggak?" tanya Steven.

"Kok, kamu jadi ngalihin omongan?" tanyaku lagi.

"Kita bikin rujak, yuk!" ajaknya.

Aku menyambar pergelangan tangan suamiku ketika ia hendak beranjak dari sofa, sehingga gerakannya pun terhenti. Kembali ia menatap lekat ke arah mataku.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status