Share

Borok yang Terungkap

***

"Kenapa pucat sekali?" Hazel menarik ujung bibirnya sinis. "Kalau memang dia darah dagingku, seharusnya kamu tidak perlu panik, Adinda."

Mata Adinda berkaca-kaca. Kepalanya menggeleng samar berharap Hazel mau memberinya waktu dan tidak memaksa untuk melakukan Tes DNA hari ini juga.

"Apa yang kamu katakan, Hazel?" Pak Prabu naik pitam. Tangannya terkepal kuat, takut-takut jika tanpa kontrol pria paruh bay itu justru menghajar putranya sendiri. "Jangan bikin semuanya semakin sulit. Kalau kamu memang pernah berbuat seperti itu dengan Adinda ...."

"Aku kecewa dengan Papa," sela Hazel sinis. "Papa pikir aku se-brengsek itu?"

"Lalu bayi siapa yang dia kandung?" Bu Nela menimpali. "Kalau bukan kamu, lalu siapa ayah dari calon bayi Adinda?"

Brak ....

Bapak Adinda menggebrak meja dengan kuat. Dadanya membusung mendengar keluarga Hazel memojokkan Adinda karena kehamilan yang tidak Hazel akui.

"Kalian bersekongkol?" teriak Bapak Adinda lantang. "Kalian sekeluarga sengaja tidak mau mengakui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status