Share

Titik terang

***

"Itu sebabnya kamu berpura-pura tidak mengingatku?" tebak Helena. Selalu saja hatinya merasa perih mendapati kenyataan itu. "Kamu ingin menjebak Adinda dengan iming-iming sebuah pernikahan yang memang Adinda impikan?"

Hazel menghela napas panjang. Digenggamnya jemari Helena dengan erat dan berucap, "Aku sungguh tidak punya pilihan lain, Len. Dalam pikiranku hanya ada cara untuk menjebak Adinda. Dia mudah luluh, aku tahu kalau dia masih menginginkanku itu sebabnya aku memilih cara yang lebih cepat. Tapi ternyata aku salah, kamu terluka dengan caraku itu," sesal Hazel. "Maafkan aku, Helena. Aku hanya berusaha melindungi kamu, kalau orang lain bisa mencelakaiku maka tidak menutup kemungkinan dia akan mencelakai kamu, juga kedua orang tuaku. Aku tidak mau itu terjadi, Len."

Hazel mengecup punggung tangan Helena dengan lembut. Ada perasaan lega saat melihat air mata Helena yang mulai mengering.

"Aku benar-benar minta maaf. Kamu segalanya buatku, Len, jangan pergi!" pintanya memohon. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status