Share

Berubah

"Bud, kamu udah panasin mobil saya?" Brata tampak sibuk dengan ponselnya. Pagi ini ada janji penting yang harus dia utamakan dan tak mau telat barang sedetik pun. "Nanti berangkat sama Nania aja, ya. Kamu pakai mobil yang lain." Lalu ponsel di tutup. Tepat saat pembicaraan itu berhenti, sebuah tangan muncul memegang dasi Brata dan membuatnya terkejut. "Nan?" Brata berdebar tanpa bisa ditahan. Kemunculan Nania dan wangi tubuhnya membuat otak Brata sedikit tak berfungsi.

"Tuan mau pergi sepagi ini?" tanya Nania tanpa berani menatap wajah Brata. Jujur, dia juga berdebar saat ada di dekat pria itu. "Saya pikir Tuan akan ada di pengadilan dengan saya hari ini."

Brata tersenyum. Nania memang terlalu aneh hingga merasa lebih tenang kalau memangil Brata dengan Tuan. Brata sendiri sudah cukup sering memberi tahu Nania agar paling tidak memanggil namanya saja, tapi Nania adala Nania yang selalu sungkan di setiap kesempatan.

"Aku harus ke kantor. Hari ini ada rapat penting. Perusahaan yang merge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status