Share

Berita

“Binilu mana?” Seorang bersafari masuk ke dapur rumah Dono dan terlihat mencari makanan di dapur. “Eh, gua nanya. Dijawab, kek.”

“Kamu nanyeak?”

“Eh, dia ngelawak. Serius gua nanya.” Pria bersafari itu kini mengunyah selembar mendoan yang lekas habis dalam hitungan detik.

“Lu gak usah nanyain Nania, lah. Males gua.”

Sosok bersafari itu tertawa seakan Dono pelawak. “Dicerein, lu? Kenapa? Nania jadi simpenan pejabat, sekarang?”

Mata Dono melirik tajam. Dia seperti tak suka dan hendak menelan temannya itu.

“Kalo gua bilang gua males, artinya gua males. Bisa gak sih lu ....”

“Gua ketemu Nania di mall.” Kali ini wajah teman Dono terlihat serius. “Gua dilabrak di sana. Wah. Kalo gua gak sempet kabur, udah abis kali gua.”

Dono tampak tertarik. “Serius lu?”

“Iya, gua tuh ....”

“Don! Sini kamu!” Suara Ibu Dono terdengar. Dia mendekat dengan tak sabar saat tahu anaknya tak menggubrisnya. “Lihat dulu nih Hp. Istrimu jadi sorotan, nih.”

Sebuah siaran terlihat. Dalam siaran itu, Nania m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status