Share

79. Phobia Darah

Shilla merasa perutnya lapar, memakan roti selai tidak membuatnya kenyang. Saat dirasa rumah kembali sepi, ia mencoba bangkit menuju pintu dan membukanya sedikit untuk melihat ada siapa di ruang makan. Shilla masih malu untuk bertemu orang luar selain Aldi dan Rose. Bertemu Rena membuatnya tak nyaman karena pernah bertingkah bodoh hanya untuk mengikuti ucapan Wulan.

Kreeek.

Pintunya berderit saat ia membukanya. Matanya mengedarkan pandang, dan tersenyum lega saat tak ada Rena dan yang lainnya. Shilla segera ke dapur dan menuju panci, begitu membukanya ia sangat bersemangat ketika opor Rose masih banyak dan hangat.

Shilla mengambil piring dan mengambil 2 potong paha ayam, setelah sebelumnya mengambil nasi hangat. Shilla duduk di ruang makan dan segera melahap opor di hadapannya. Perutnya terasa hangat ketika kuahnya sampai ke lambung.

”Enak banget,” pujinya.

Suasana begitu lengang, karena Rena dan Rose agaknya di cafe dengan Katya. Setelah perutnya merasa kenyang, Shilla berdiri untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status