Share

78. Ngidam

”Shilla, kamu pake ini biar kamu nyaman.” Rose mendekat memberinya baju. Ia menggamit tangan Shilla dan mengajaknya ke kamar, matanya berkedip ke suaminya sebagai kode untuk menenangkan Fitria.

Shilla mau diajak Rose ke kamar, bahkan kini ia duduk di kursi rias. Rose mengusap wajah Shilla pelan untuk membasuh air matanya. Mata Shilla sembab, entah berapa lama ia menangis.

”Gantilah, biar aku tunggu di sini,” ujar Rose. Shilla mengambil baju tidur pendek pemberiannya. Setelah memakainya, Shilla duduk menghadap cermin. Dari sudut matanya, masih menelurkan embun bening.

”Apa yang kamu rasain sekarang? Kamu tau, Shil? Harga dirimu sama sekali nggak hancur atau kehormatanmu sama sekali tidak jatuh. Kamu masih terhormat. Kamu nggak hancur.” Rose mencoba memberikan sugesti.

Shilla yang mendengar petuah dari Rose menggigit bibirnya yang bergetar, kata-kata Rose benar-benar menghujam ulu hatinya.

”Yang hancur bukan kamu, Sayang. Yang hancur adalah lelaki itu,” sambung Rose.

”Tapi anak ini ...
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status