Share

Bab 4 Cepat Kembali ke Kantor!

Sementara itu, dari seberang telepon, terdengar suara napas yang sangat berat dan memberi kesan yang sangat dingin.

Shiera tertegun sejenak, dia lalu mengangkat teleponnya dan melihat kembali layar ponselnya tersebut.

Begitu melihat kalau ternyata Alex-lah yang meneleponnya, dia ingin sekali menabrakkan diri ke tiang listrik hingga mati!

Satu detik kemudian, dia langsung bersikap formal dan berkata dengan sopan, “Pak Alex.”

“Segera kembali ke Kantor.”

Pria itu mengucapkan beberapa patah kata dengan dingin, kemudian langsung menutup teleponnya.

Shiera menatap layar hitam ponselnya dan mengerutkan bibirnya dengan sedih. Liburannya sudah mau berakhir lagi!

Dia segera berbalik dan memesan sebungkus mie ayam pedas untuk Rachel, kemudian kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Rachel yang merasa sangat terkejut karena melihatnya yang begitu cepat kembali pun bertanya, “Apakah kamu tidak perlu mengantri di bank?”

Dengan sedikit terburu-buru, Shiera pun berkata dengan terbata-bata, "Pak Alex menyuruhku segera kembali ke Perusahaan, aku sudah membelikan mie ayam pedas untukmu.”

Shiera meletakkan mie ayam pedas tersebut ke atas meja, kemudian langsung masuk ke kamarnya dan mengganti pakaian kerjanya.

Alex adalah orang yang sangat perfeksionis, dia tidak akan pernah membiarkan karyawannya berpakaian terlalu santai di perusahaan.

Ketika dia keluar dari kamarnya, Rachel masih saja mengomel dan membelanya dari ketidakadilan yang dia alami.

“Pak Alex benar-benar keterlaluan, kalian baru saja melakukan perjalanan bisnis selama sebulan. Kalau dia tidak mau beristirahat, itu adalah urusannya. Tapi dia juga tidak membiarkanmu istirahat. Kalau tahu begini, aku harusnya memperkenalkanmu masuk ke departemen marketing kami saja.”

“Aku tidak pintar bicara, aku tidak sanggup bekerja di departemen penjualan.” Selesai bicara, Shiera pun langsung keluar dari asramanya.

Dari Asrama ke kantor, dia hanya butuh berjalan sepuluh menit.

Itulah alasan kenapa dia tidak bersedia tinggal di luar walaupun dia memiliki memiliki rumah sendiri. Selain praktis, dia juga bisa mengirit uang transportasi.

Dia berlari kecil ke kantornya, sesampainya di sana, dia langsung pergi ke kantor presiden direkturnya.

Begitu membuka pintu ruang kantornya, dia melihat Alex sedang berdiri di depan jendela bergaya Perancis. Sinar matahari yang memancar masuk menyinari tubuhnya dan membuatnya terlihat sangat elegan dan berwibawa!

Shiera berjalan menghampirinya dan berkata dengan hormat, “Pak Alex, Anda mencari saya?”

Alex berbalik dan menatapnya dengan dingin.

Shiera mengira kalau dia telah melakukan sesuatu yang salah, dia selalu merasa kalau tatapan mata Alex sangat bermakna.

Untung saja, Alex hanya meliriknya sejenak, pria itu lalu menarik kembali pandangannya dan berkata, “Ambilkan kontrak Perusahaan Hasana.”

“…” Shiera tidak bisa berkata-kata mendengar perkataannya.

Kontrak? Bukankah dia tidak pernah mengurus masalah kontrak?

Lagi pula jika dia membutuhkan kontrak, dia bisa meminta asisten dari departemen hukum untuk mengantarkannya, kenapa dia malah menyuruh dirinya yang sedang cuti untuk membawakan kontrak tersebut?

Shiera merasa sangat bingung, tetapi dia tidak berani berkeluh kesah!

Dia segera pergi ke departemen hukum untuk mengambil kontrak tersebut.

Alex langsung mengambil penanya dan merevisi beberapa bagian dari kontrak tersebut, kemudian menyodorkannya kembali pada Shiera dan berkata, “Revisi beberapa bagian dari kontrak ini.”

“Baik,” jawab Shiera sambil menganggukkan kepalanya.

Dia mengambil kontrak tersebut dan segera kembali ke meja kerjanya.

Begitu dia duduk, dia menerima pesan dari Rachel yang menanyakan berapa lama dia selesai bekerja, kemudian mengajaknya pergi berbelanja bersama.

Shiera yang sedang berada di kantornya di saat dia sedang berlibur pun menjawab, "Kontrak Perusahaan Hasana harus direvisi, tunggu aku setengah jam.”

Dia hanya merevisi kontrak saja, jadi setengah jam saja sudah cukup.

Namun, dia tidak menyangka, setiap kali dia menyerahkan kontrak yang sudah diubahnya, pasti ada beberapa bagian yang harus diubah lagi.

Bahkan jika dia memiliki kesabaran yang sangat tinggi, pada akhirnya, mentalnya juga akan hancur.

Dua jam kemudian ….

Setelah Alex melihat hasil revisi terakhir kontrak tersebut, dia pun berkata, “Hm, itu saja untuk hari ini!”

Shiera mengambil kembali kontraknya dan bertanya dengan ragu, "Apakah orang-orang dari Perusahaan Hasana akan datang dan menandatangani kontrak hari ini?”

Jika orang dari Perusahaan Hasana datang hari ini, maka hari liburnya akan sia-sia.

Alex terdiam sejenak, lalu berkata, "Kontrak akan ditandatangani senin depan.”

Mendengar jawabannya tersebut, wajah Shiera langsung membeku, napasnya jadi semakin berat.

Kontraknya akan ditandatangani senin depan, kenapa dia malah mengganggunya yang sedang libur? Shiera hanya berani menggerutu dalam hati, dia tidak berani mengeluh sama sekali.

Dia menatap mata Alex yang dingin dan bertanya dengan hati yang kesal, “Apakah ada hal lain lain yang harus aku lakukan?”

“Ting” Dia membuka pemantik api, bau bensin dan nikotin pun tercium di udara.

Ditambah dengan aura yang bisa membuat orang merasa tertekan!

Ini membuat Shiera merasa sangat tegang, jelas terlihat kalau Alex sangat tidak senang, hanya saja dia tidak tahu kenapa.

Di saat dia merasa kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Alex tiba-tiba berkata dengan suara berat, “Apakah kamu baru saja menelepon pacarmu tadi?”

“Apa?” Pertanyaannya yang tiba-tiba membuat Shiera merasa sedikit bingung.

Namun, dia tiba-tiba teringat pada panggilan telepon sebelum dia kembali ke Perusahaan!

Shiera merasa sangat malu saat mengingat dirinya yang langsung berteriak kepadanya di telepon tanpa melihat nomornya dengan jelas terlebih dahulu.

Saat dia baru mau memberinya penjelasan, suara Alex yang dingin kembali terdengar, “Apakah kamu tahu, di perusahaan ini, karyawan wanita yang belum berusia 25 tahun dilarang berpacaran?”

Apakah ada aturan seperti itu? Shiera benar-benar tidak tahu akan hal ini!

Shiera mencoba mengingat kembali pelatihan yang diberikan oleh departemen HR sebelum bergabung dengan perusahaan, tetapi tampaknya tidak ada aturan seperti itu.

Apakah ini adalah aturan baru yang dibuat oleh perusahaan karena khawatir kalau karyawan wanita akan menikah terlalu awal dan mempengaruhi pekerjaan mereka?

Demi agar Alex tidak merasa khawatir, Shiera yang saat ini memang tidak punya pacar pun langsung berkata dengan tegas, “Pak Alex, Anda tidak perlu khawatir, aku sama sekali tidak punya pacar, aku juga tidak akan menikah terlalu awal.”

Begitu kata-kata itu terlontar keluar, ketegangan di sana jadi jauh lebih berkurang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status