Kadir dan Handi akhirnya pergi!Di dalam kantor hanya tinggal Shiera dan Kevin saja. Kevin melihat Shiera dengan tatapan yang dalam dan tajam. Shiera mulai berkeringat dingin dan tidak berani membalas tatapan tajam Kevin.Dengan suara gemetar, dia berkata, "Ehm, kalau sudah tidak ada yang perlu aku lakukan, aku akan pulang dulu.""Apakah kamu benar-benar menghabiskan dua jam di dalam kamar Tuan Alex?" tanya Kevin dengan penuh curiga.Jantung Shiera berdetak kencang. Selama dua jam itu, memang tidak ada yang masuk ke kamar Alex, tetapi pada saat yang sama, Shiera juga tidak pernah meninggalkan kamar itu.Mungkin Kevin hanya sekadar bertanya, tetapi pertanyaan itu membuat Shiera begitu gelisah. Dengan suara tersendat, Shiera menjawab, "Iya, karena ... karena pada malam itu, Tuan Alex muntah beberapa kali, jadi aku harus terus membersihkannya."Ruangan itu dipenuhi keheningan.Shiera merasa kakinya hampir mati rasa karena tegang, dia sangat takut Kevin akan terus menanyakan hal-hal ter
Ketika keduanya hendak berbicara lebih lanjut, ponsel Shiera berdering. Saat melihat siapa yang menelepon, ternyata itu adalah panggilan dari Alex. Shiera merasa jantungnya berdebar-debar, dia melemparkan pandangan cemas ke arah Rachel sebelum mengangkat telepon. "Tuan Alex!" sapa Shiera.Dalam satu detik, Shiera berubah menjadi asisten yang profesional.Rachel memberikan isyarat dengan gerakan bibirnya, berharap Shiera dapat tetap berakting dengan baik. Kalau tidak, kekayaan keluarga mereka akan terancam.Di ujung telepon, Alex bertanya dengan nada serius, "Di mana kamu?"Shiera menjawab, "Aku di depan pintu kantor."Alex hanya membalas, "Tunggu."Tanpa meminta penjelasan lebih lanjut atas kenapa Shiera ada di kantor, Alex langsung mengakhiri panggilan telepon.Rachel mendekati Shiera dan bertanya, "Itu dari Tuan Alex, ‘kan?"Shiera mengangguk, "Ya."Setelah insiden sebelumnya, Shiera semakin bingung tentang cara menghadapi Alex. Apakah Shiera harus meminta maaf terlebih dahulu atau
Tidak disangka Alex akan datang sendiri untuk menjemputnya, tidak tahu apakah ini adalah berkah atau malapetaka bagi gadis ini.Ketika Alex mendekati dia, hati Shiera merasa sedikit tegang!Dia menundukkan kepala dengan hormat dan menyapa, "Tuan Alex."Alex bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"Saat Alex berbicara, Shiera mencium aroma alkohol yang tajam di tubuhnya.Apa yang Shiera lakukan di sini? Dia ke sini untuk melihat bagaimana perbaikan rekaman video Kevin berjalan.Sebelum Shiera bisa menjawab, Kevin berjalan keluar dari gedung kantor. Dia melihat Alex dan bertanya, "Apakah kamu bertemu dengan Tuan Carl malam ini?"Alex mengangguk, "Ya."Kevin menatap Shiera, dengan kilatan di matanya. Lalu, dia berkata kepada Alex, "Handi dan Kadir baru saja pergi, apakah kamu ingin melihat video itu?"Mendengar Alex akan melihat video tersebut, napas Shiera menjadi terengah-engah!Wajahnya juga berubah menjadi pucat tanpa kendali!Apa yang dirinya katakan kepada Kevin tadi? Dia mengatak
Alex dan Shiera tiba di Perumahan Taman Eden.Setelah mereka turun dari mobil, sopir segera pergi dengan mobilnya.Awalnya, Shiera ingin meminta sopir untuk mengantarnya kembali ke asrama, tetapi melihat punggung Alex yang dingin, dia tidak berani berkata apa-apa dan hanya bisa mengikuti Alex dengan patuh.Ketika mereka tiba di rumah.Alex melihat Shiera dan berkata, "Kapan kamu akan membawa barang-barangmu ke sini?"Hati Shiera sontak berdebar-debar!"Apakah aku benar-benar harus tinggal di sini?" Shiera masih merasa ragu.Shiera benar-benar tidak ingin ....Melihat Alex di depannya, Shiera semakin tegang.Setelah berinteraksi dengan Alex begitu lama, Shiera sangat khawatir kalau suatu saat dirinya tidak akan bisa bertahan dan mengungkapkan semua yang terjadi malam itu.Ada kilatan tajam di mata Alex.Melihat reaksi ini, Shiera cepat-cepat mengangguk, "Baiklah, aku akan memindahkan barang-barangku besok."Alex tidak berkata apa-apa lagi. Dia melepaskan mantelnya, meletakkan ponselnya
Suara yang keras itu membuat Alex merenggutkan alisnya.Dia langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi!Shiera ada di dalam sana dan jantung kecilnya berdebar kencang. Suara Alex terdengar dari luar, "Kenapa?"Mendengar suara Alex, tubuh Shiera sontak membeku!Shiera memejamkan mata dan menggigit bibirnya dengan gugup, Lalu, dia memberanikan diri untuk menjawab, "Tuan Alex, aku tidak punya handuk mandi!"Kesunyian memenuhi ruangan.Shiera ingin merobek lidahnya sendiri.Seandainya Alex tidak tahu betapa cerobohnya Shiera, pria itu mungkin akan mengira Shiera sedang mencoba untuk menggodanya dengan cara ini. Namun sekarang, kecerobohan Shiera semakin membuat Alex pusing.Alex bangkit, pergi ke ruang tamu dan membawa handuk mandi baru ke depan pintu kamar mandi. Dia mengetuk pintu dan berkata dengan nada rendah, "Buka pintu."Shiera membuka pintu kamar mandi dengan sedikit celah, yang terlihat hanya tangan mungil yang muncul. "Terima kasih," ujar Shiera.Meskipun tahu Shiera memiliki tu
Hati Shiera berdebar kencang! Merasakan napas pria itu semakin tak terkendali, Shiera semakin ketakutan. "Jangan, Tuan Alex!" ujar Shiera.Dengan satu usaha keras, Shiera melepaskan diri dari cengkraman kuat Alex dan melompat keluar dari pelukannya.Alex yang sedang mabuk, menjadi benar-benar sadar karena gerakan Shiera yang mendadak itu.Suhu hangat di matanya mereda, digantikan oleh kesan dingin yang tidak asing. Alex memandang Shiera dengan tatapan yang dingin, membuat Shiera semakin gugup. Shiera memanggil dengan lemah, "Tuan Alex."Satu panggilan itu membuat Alex semakin sadar.Dengan suara berat, Alex berkata, "Pergi tidur."Tidur?Mendengar kata “tidur,” Shiera semakin cemas. Dia bertanya dengan suara gemetar, "Tidur di mana?"Tampaknya, apa yang terjadi sebelumnya begitu mengejutkan, sehingga Shiera masih belum pulih sepenuhnya.Mendengar pertanyaan bodoh Shiera, kehangatan di mata Alex memudar. Terutama ketika melihat betapa ketakutannya Shiera, seiris senyuman yang tidak d
"Kalau kamu bekerja keras, kamu pasti bisa mendapat pekerjaan!" kata Shiera dengan suara dingin.Bagi Shiera, bukan karena susah mencari pekerjaan, tetapi Vincent sepertinya terlalu ambisius, sama seperti yang Rachel katakan. Saat ini Vincent masih dalam masa magang, tetapi dia sudah mencari pekerjaan dengan gaji tinggi. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan mau membayar seorang magang sebesar dua puluh juta setiap bulan? Semua orang juga harus mulai dari nol untuk mencapai yang lebih tinggi.Vincent mulai tidak sabar mendengar nada dingin Shiera dan berkata, "Bukankah aku sedang mencarinya? Kenapa kalian semua terus memaksaku?""Siapa yang memaksamu? Itu sesuatu yang harus kamu lakukan!" Kata “memaksa” membuat Shiera kesal.Jika kamu punya keberanian, jangan minta uang dari keluarga. Siapa yang tidak perlu bekerja keras untuk hidup saat dewasa? Mereka bukan keluarga yang berkecukupan. Berhasil menempuh pendidikan berarti mereka sudah setengah jalan menuju masa depan yang cerah.Namu
Saat terbangun, sekujur tubuh Alex terasa lelah. Bagaimana bisa dia mimpi seperti itu?Apa mungkin ada kaitannya dengan wanita pada malam itu? Setelah mengalaminya sendiri, Alex bisa merasakan perbedaannya!Memikirkan kembali malam di Tanggerang saat itu, Alex benar-benar ingin sekali menemukan wanita itu dan memotongnya menjadi beberapa bagian.Di lain tempat, Shiera yang sedang membuat sarapan di dapur tiba-tiba menggigil dan mengeluarkan suara bersin, 'Hacih ....''Bzzz', tiba-tiba terdengar suara ponsel yang bergetar.Melihat sekilas ponselnya, Shiera kemudian mengangkat panggilan itu, "Kak Sovia.""Apa kamu memberi Vincent uang sebesar empat ratus ribu rupiah kemarin malam?""Tidak. Mentraktir dia makan sekali saja sudah cukup!" Shiera mendengkus.Siapa yang menyuruh Vincent untuk berlagak seperti kakak mereka? Seharusnya Vincent tidak perlu melakukan hal yang tidak bisa dia lakukan.Walaupun Vincent sudah membantu Shiera menyelesaikan masalah di saat genting, kemungkinan besar Vi