Share

Pengkhianatan

Lety segera masuk mobil, dan duduk di samping Papanya. Sedangkan Anika duduk di kursi belakang. Dari atas spion yang ada diatas kepalanya itu, Dewa melirik penampilan Anika yang tak memakai baju pelayan. Dalam hati Ia mengagumi tentang perubahan diri Anika bahkan sempat berbisik dalam hatinya kalo Anika kini terlihat sangat manis.

Sepanjang perjalanan menuju ke pantai, Lety dan Papanya selalu tersenyum.

"Kau senang Sayang?" tanya Dewa pada putri semata wayangnya itu. Dan Lety pun mengangguk.

"Sebentar lagi Kit sampai di pantai, mudah- mudahan gak kena macet dech." Dwwa berkata lagi sambil mengelus kepala Lety. Anika hanya diam saja, cukup mendengarkan Dewa dan putri kecilnya. Tentu saja Ia tak berani berkomentar apapun, nanti dikiranya sok tahu dan sok akrab. Bisa diomelin sama Tuannya itu.

"Hey, Kau kenapa sejak tadi cuma diam?"

"Maaf Tuan Saya tak berani menyela Kalian. Lebih baik Saya diam kalo tidak ditanya." jawab Anika dengan menundukkan mukanya.

Dari spion Dewa bisa melihat sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status