Share

Rencana Bahagia

Waktu semakin bergulir, rasanya sangat cepat dan tak menyangka, kalo ternyata hari sudah menjelang pagi.

"Tuan, sudah hampir jam lima, bagaimana ini?" Anika mulai terlihat panik tapi Dewa malah kelihatan santai saja menanggapinya.

"Kenapa panik seperti itu, memangnya kenapa kalo sudah pagi. Sudahlah Kalo Kau lelah, tidur saja. Aku tak kan mengganggu istirahatmu."

"Ish Tuan, kalo Saya tidur dan bangun kesiangan, nanti Bi Ijah malah curiga. Apa lagi kalo melihat Saya dari Kamar ini. Pasti mereka akan berpikiran macam - macam."

"Ku rasa, mungkin sudah saatnya Kita memberi tahu semua orang di rumah ini Anika. Dan Kau, jangan memanggilku Tuan lagi. Kau ini kan calon Istriku, masa memanggilku Tuan sih?"

"Hah, calon Istri? Apa Tuan bilang tadi, Saya tidak paham dengan apa yang Tuan katakan."

"Kau ini ya. Dengar baik - baik, Kau ini calon Istriku Anika. Jadilah Ibu sambung untuk Lety. Apa Kau mau Sayang?" Anika cuma terdiam, tak percaya rasanya mendengar kata - kata Dewa barusan.

"Malah diam,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status