Share

17. Harus Kuapakan Wanita Itu?

Satu jam kemudian, Tanjung akhirnya masuk ke kamarnya. Ruangan yang didominasi serba hitam itu menyambutnya dengan aroma yang berbeda, wangi lily yang menenangkan memenuhi indra penciumannya sesaat setelah ia membuka pintu.

Dan di sana, di depan lemarinya berdiri Serina dengan kaos kebesaran dan boxer longgar miliknya. Tanjung mengerjap saat wanita itu berbalik menatapnya. Pemandangan itu samar-samar dalam penglihatannya. Wajah Serina tidak begitu jelas.

Serina melesat cepat ke tempatnya dengan raut yang panik. Tanjung tidak mengerti apa yang membuatnya cemas. Saat wanita berambut gelap mengkilap itu menyentuh dahinya, jari lentiknya tahu-tahu dipenuhi oleh darah.

“Kau berdarah,” gumam Serina, kedua mata indahnya sedikit melotot.

Tanjung memegang dahinya sendiri. Ah, berdarah lagi. Merepotkan. Ia menghela napas bosan.

“Apa yang dia lakukan padamu?”

Tanjung hanya menggerakkan kepala tak acuh. “Seperti biasa.”

Sudah biasa baginya menerima cangkir yang melayang, entah itu ke kepala, dada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
si cia dah segede apa ya..
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
beneran kangen sama buana kayman nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status