Share

Mengusir Pergi

Cherry melontarkan senyum manis ke arah Nathan yang baru tiba di kantor. Jantungnya berdegup kencang melihat penampilan sang Presiden Direktur yang tanpa cela. Bekas luka di alis kiri tidak mengurangi ketampanan lelaki itu, malah menambah kesan seksi.

"Selamat pagi, Pak," sapa Cherry.

Beberapa office boy ikut masuk ke dalam ruangan Presiden Direktur. Tidak lama kemudian orang-orang itu membawa keluar meja Nathan, mengangkutnya turun lewat lift barang. Jantung Cherry berdegup semakin kencang.

"Anu, Bu, dipanggil Pak Nathan," kata salah seorang office boy.

"Saya?" Wajah Cherry memucat.

"Iya, Bu."

Wanita itu menggigit bibir. Gelisah. Apakah ada hubungannya dengan kegilaan kemarin siang?

"Ya, Pak?" Cherry menghampiri Nathan yang duduk di sofa.

"Kamu tahu kenapa saya membuang meja itu?" tanya Nathan dingin.

"Tidak, Pak."

Nathan menatap tajam, "Perlu saya perlihatkan rekaman CCTV?"

Kedua tangan Cherry saling meremas. Sikap tegas Nathan membuat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status